Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pemprov Riau
Koordinator Fitra Riau, Triono, (Foto: Beritabaru.co).

Fitra Riau Minta Pemprov Optimalkan DAK Rp29 Miliar untuk Tangani COVID-19



Berita Baru, Pekanbaru – Suspect Corona di Riau telah mencapai 9 orang, namun sampai saat ini belum ada penjelasan resmi dari Pemprov Riau.

Hal ini dapat membuat masyarakat semakin cemas dan ketakutan, jika informasi terkait penanganan virus Corona tidak disampaikan secara berkala kepada publik.

Koordinator Fitra Riau, Triono menyebut Pemprov dapat segera melakukan optimalisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) operasional kesehatan untuk pencegahan penyebaran COVID-19.

Triono merujuk kepada Keputusan Menteri Keuangan No. 6 tahun 2020 yang telah diterbitkan baru-baru ini.

“Anggaran yang dapat digunakan Pemprov Riau untuk pencegahan dan penanganan COVID-19 pada APBD 2020 adalah sebesar Rp29,3 Miliar”. Sebut Triono dalam keterangan tertulisnya.

Ia merinci dana tersebut terdiri atas DAK Fisik Rp21,9 Miliar dan DAK non-fisik operasional kesehatan sebesar Rp7,4 miliar.

“Sebagai langkah cepat pencegahan penyebaran COVID-19, Pemprov Riau harus melakukan revisi program dan kegiatan pada DAK Fisik serta menambah kegiatan pencegahan dan penanganan COVID-19. Kemudian diusulkan kepada Kementerian Keuangan”. Terangnya menjelaskan.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar telah menerbitkan Surat Edaran No. 81 tahun 2020 tentang kewaspadaan dan pencegahan penularan COVID-19.

Gubernur menekankan agar pusat perbelanjaan, rumah ibadah, perkantoran dan sekolah menyediakan tempat cuci tangan dan alat pengukur suhu tubuh. Selain itu Gubri juga menghimbau agar masyarakat menggunakan masker, mengurangi aktivitas di luar rumah, dan menghindari keramaian.

Menyikapi hal itu Triono berpendapat agar Pemprov dan kabupaten/kota se-Riau untuk mengambil langkah cepat melalui penyampaian informasi atas penanganan COVID-19 secara berkala.

“Pemda dapat memanfaatkan media-media yang mudah diakses masyarakat. Keterbukaan informasi terkait penanganan COVID-19 sangat penting”. Pungkas Triono. [Hp]