Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

FISIP UB Fasilitasi Pegiat Perdamaian Membuat Infografik Berbasis Nilai Inklusif

FISIP UB Fasilitasi Pegiat Perdamaian Membuat Infografik Berbasis Nilai Inklusif



Berita Baru, Malang – Puluhan pegiat perdamaian dari berbagai komunitas berkumpul dengan penuh semangat di Oase Cafe & Literacy untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Mohamad Anas, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB), Minggu (22/7/2022).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat Mohamad Anas yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas literasi media di kalangan pemuda pegiat perdamaian di Kota Malang.

Acara ini berkolaborasi dengan Yayasan Oase Cakrawala Nusantara, atau yang dikenal sebagai Oase Institute, dan dihadiri oleh lebih dari 30 pemuda pegiat perdamaian, termasuk perwakilan dari IPNU-IPPNU Kota Malang, KMNU UB, GUSDURian Malang, Duta Damai Jawa Timur, serta pengurus Oase Institute.

Pendampingan siang itu dibuka dengan berdoa bersama. Lalu sambutan dari Mohamad Anas. Anas mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan ikhtiar kolaborasi untuk menguatkan kebangsaan kita melalui nilai inklusif, toleransi, dan perdamain.

FISIP UB Fasilitasi Pegiat Perdamaian Membuat Infografik Berbasis Nilai Inklusif
Mohamad Anas

“Dengan meningkatkan kelincahan tangan kita dalam memproduksi konten positif bernilai inklusif. Sehingga, generasi milenial bisa mengambil peran optimal dalam mewujudkan Indonesia yang iklusif berwawasan kebangsaan dan Pancasila,” kata pria yang juga kepala UPT PKM UB.

Setelah acara dibuka, acara dilanjutkan dengan dialog bersama Muhammad Lukman Hakim. Lukman menyampaikan fenomena saat ini, di mana hampir semua milenial menggunakan gawai.

“Maka sebagai pemuda, pemanfaatan gawai dalam menyuarakan inklusivitas, toleransi, keberagaman, dan perdamaian layak dikencangkan,” katanya.

Lukman menambahkan pentingnya merawat inklusivitas itu, di mana masih banyak kasus-kasus diskriminasi, intoleransi, dan radikalisme – tidak hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya.

“Sudah seharusnya pegiat perdamain di kota Malang mampu memenuhi media sosial ini dengan konten positif dan edukatif berbasis nilai inklusif,” pungkas pria asal Magelang itu.

Fahrizal, dari IPNU Kota Malang saat dialog juga menyampaikan gagasannya tentang konsep moderasi beragama, sembari meminta trik sukses dalam menulis.

Sedangkan, Fauzi peserta dari GUSDURian Malang juga mengaku senang dengan kegiatan ini, akhirnya bisa belajar lagi.

Usai dialog, acara disambung Al Muiz Liddinillah dengan mengajak para peserta untuk mempraktikkan kampanye inklusivitas dengan gawai.

Muiz mengajak peserta menginstall Canva untuk membuat infografik bersama. Sebelum itu Muiz menyampaikan bahwa kampanye media sosial saat ini sangat mudah dengan banyaknya aplikasi desain grafis/video yang ramah di kantong.

Sembari semua peserta mengerjakan tugasnya – membuat infografik berbasis inklusif menggunakan Canva, Muiz dari Oase Institute juga memberikan kisah sukses dari beberapa akun media sosial yang berhasil mengkampanyekan nilai-nilai inklusif, di antaranya Sabda Perubahan dan Dawuh Guru.