Dua Sistem Radar Baru Iran Mampu Menjangkau Pangkalan Udara Terbesar AS di Timur Tengah
Berita Baru, Internasional – Kantor Berita Tansim menerbitkan berita yang mengatakan bahwa industri pertahanan Iran telah meluncurkan sepasang sistem radar tampilan 3D pada sebuah upacara yang dihadiri oleh para pemimpin militer senior pada hari Minggu (19/4).
Kedua radar itu adalah Khalij-e Fars dan Moraqeb. Keduanya didemonstrasikan kepada Komandan Angkatan Darat Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi dan Panglima Pasukan Pertahanan Udara Angkatan Darat Brigjen Alireza Sabahifard.
Khalij-e Fars digambarkan sebagai radar 3D phased array dengan jangkauan operasional lebih dari 800 km dan kemampuan untuk mendeteksi target udara. Khalij-e Fars juga mampu mendeteksi pesawat yang menghindari radar dan rudal balistik tersembunyi.
Sementara itu, Moraqeb adalah sistem radar 3D phased array bergerak dengan jangkauan operasional sampai 400 km. Radar Moraqeb juga mampu mendeteksi target dengan akurasi tinggi dan mengidentifikasi objek terbang dengan penunjuk radar kecil, termasuk UAV atau pesawat nirawak (drone) yang terbang di ketinggian rendah.
Kedua pasang radar itu dikembangkan dalam kerja sama antara perusahaan berbasis pengetahuan di Iran dan pasukan pertahanan udara Iran.
Peluncuran sistem radar baru ini dilakukan menyusul pengiriman tiga jenis sistem drone yang baru dikembangkan di dalam negeri untuk digunakan oleh Angkatan Udara dan unit Pertahanan Udara pada hari Sabtu (18/4).
Terlepas dari kenyataan bahwa Iran membelanjakan beberapa pesanan yang besarnya lebih sedikit untuk pertahanan daripada musuh-musuh regional dan globalnya, seperti Amerika Serikat, Arab Saudi atau Israel, namun sektor pertahanan Iran telah berulang kali menunjukkan kemampuannya untuk bertahan melawan pasukan dari luar, bahkan terhadap senjata musuh yang paling maju.
Bulan lalu, Iran melaporkan bahwa pihaknya telah mendeteksi dan memperingatkan jet tempur ‘pengganggu’ F-18 Super Hornet yang tidak dikenal saat mendekati wilayah udara Iran di dekat kota pelabuhan Bandar Abbas.
Media berspekulasi bahwa jet terdeteksi menggunakan radar Fat’h 14 yang dibuat di dalam negeri.
Pada bulan Juni 2019, sistem pertahanan udara Khordad-3 Iran menembak jatuh pesawat mata-mata Global Hawk RQ-4 seharga US$220 juta yang bersembunyi saat memasuki wilayah udara Iran di atas Selat Hormuz.
Pengembangan dan pembaruan sistem radar jarak jauh merupakan hal yang penting. Ini dikarekan puluhan pangkalan militer AS telah menyebar di sepanjang perbatasan Iran, mulai dari Iran sampai Kuwait, Arab Saudi, Qatar, UEA, Oman, Afghanistan, dan Pakistan.
Jika penyebaran kedua radar terbaru ini sampai terpasang di sepanjang pantai selatan Iran, baik Khalih-e Fars atau Moraqeb, maka secara teoretis Iran akan bisa dengan mudah memonitor aktivitas militer AS di Pangkalan Udara Ul Udeid di Qatar. Dan seperti yang diketahui khalayak umum, Pangkalan Udara tersebut merupakan pangkalan terbesar AS di Timur Tengah. Pangkalan itu juga menjadi Komando Pusat Amerika Serikat (USCENTCOM) di Timur Tegah.
Sumber | Sputnik News |