Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

DMI: Maklumat Salat Jumat Bergelombang
Foto: Antara

DMI: Maklumat Salat Jumat Bergelombang



Berita Baru, Jakarta — Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan mengeluarkan maklumat aturan ibadah salat Jumat di masjid pada era pola hidup baru atau new normal dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia. Menurut Sekretaris Jendral DMI Imam Addaruqutni, aturan dalam maklumat itu sudah dibicarakan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Kami akan keluarkan maklumat (yang) berhubungan dengan penerapan new normal, di antaranya. Isinya kemungkinan yang kami bicarakan dengan majelis ulama,” kata Imam dikuti dari CNN Indonesia, Minggu (31/5).

Menurut Imam, aturan yang akan dikerluarkan lebih banyak berisi soal panduan salat jumat. Salah satunya berkaitan dengan anjuran kemungkinan salat jumat dilaksanakan secara bergelombang atau bergiliran.

“Bisa dilaksanakan salat Jumat itu untuk masjid tertentu dua gelombang,” ungkap Imam.

Sekjend DMI itu menjelaskan bahwa salat Jumat dua gelombang bertujuan untuk menghindari penumpukan Jemaah, supaya ibadah Jumat tetap bisa dijalankan dengan menerapkan social distancing atau pembatasan jarak sosial.

Imam menyadari bahawa dengan adanya pembatasan jarak dalam menunaikan salat jumat berjamah akan berpengaruh pada kapasitas yang bisa ditampung masjid. Dengan social distancing tentu volume masjid akan berkurang, maka jalan satu-satunya adalah dengan menerapkan sistem gelombang.

“Jadi ada gelombang pertama dan kedua. Kaya di gereja gitu. Di Amerika dan Eropa kan biasa itu dia gelombang itu. Selama itu masih dalam waktu dzuhur,” tegasnya.

Selain itu, dia juga mengatakan akan adanya alternatif penggunaan musala atau masjid-masjid kecil yang ada di pemukiman untuk menggelar salat Jumat. Meski selama ini musala dan masjid kecil tidak digunakan untuk salat Jumat berjamaah, saat new normal tidak masalah digunakan juga untuk kegiatan salat Jumat berjamaah.

“Kemungkinan alternatifnya menyerukan ke musala atau penyelenggara di musala yang kapasitas kecil bisa dipakai jumatan. Itu untuk menampung orang agar tidak kesulitasn mencari tempat salat,” tutur Imam.