Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

DMI: Peran Masjid sebagai Pusat Moderasi Beragama Sangat Penting
Pertemuan PW Dewan Masjid Indonesia (DMI) se Jawa dan Bali di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (24/2). (Foto: DMI Jateng)

DMI: Peran Masjid sebagai Pusat Moderasi Beragama Sangat Penting



Berita Baru, Jakarta – Ketua Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Jawa Tengah Ahmad Rofiq menyebutkan bahwa peran masjid menjadi pusat dan memperkuat gagasan moderasi beragama sangat penting.

“Peran itu sangat penting, mengingat Indonesia telah memasuki tahun politik,” kata Ahmad Rofiq dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (26/2).

Menurut Rofiq, moderasi beragama menjadi sangat penting di tengah tingginya konflik yang disebabkan ajaran-ajaran kebencian dan kepentingan kelompok.

Menurut Rofiq, di tengah tingginya konflik yang disebabkan oleh ajaran-ajaran kebencian dan kepentingan kelompok, penting untuk menguatkan peran moderasi beragama. 

Ia melihat, moderasi beragama dapat membawa solusi damai dan harmoni dalam keberagaman, dan dapat membantu mencegah radikalisasi serta ekstremisme agama yang merugikan masyarakat secara umum. 

Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengamalan moderasi beragama di seluruh lapisan masyarakat sangat diperlukan guna memperkuat kerukunan hidup beragama dan menjaga kedamaian sosial

“Harus disadari bahwa sejak keran demokrasi dan kebebasan dibuka, ternyata banyak kasus yang muncul dengan cara mereka mengusung ajaran-ajarannya yang cenderung menganggap paham mereka sendiri yang benar,” jelasnya.

Rofiq menekankan bahwa dalam moderasi beragama agar tidak menjadikan masjid sebagai senjata politik atas nama agama. Dia menjelaskan pihaknya akan menjalin kerja sama dengan Kementerian Agama untuk menguatkan peran masjid sebagai pusat moderasi beragama.

Selain itu, juga berencana membentuk tim pelatih yang akan disebar ke cabang DMI di daerah-daerah untuk mensosialisasikan moderasi beragama. Para pelatih tersebut akan mendapat sesi training of trainers (TOT) sebelum turun ke daerah.

“Sudah ada instruktur nasionalnya, kemudian ada pelatihan agar bisa mendiseminasi seperti apa gambaran moderasi beragama itu,” jelas Rofiq.

Sementara itu, Direktur Program DMI Pusat Munawar Fuad mengapresiasi langkah dan inisiatif Pengurus Wilayah DMI Jateng dalam mendorong peran masjid sebagai pusat moderasi beragama.

Fuad menyebut moderasi beragama adalah solusi dan penengah konflik yang timbul akibat adanya perbedaan dan kelompok kepentingan. DMI Jawa Tengah pantas dijadikan panutan dalam upaya mengatasi tantangan yang menghambat terwujudnya moderasi beragama.

Fuad mengapresiasi komitmen Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang berupaya menjadikan wilayahnya sebagai pelopor gerakan penguatan keberagamaan yang lebih moderat, toleran, dan damai