Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dibalik Suksesnya Cristiano Ronaldo di Al Nassr, Ada Politiknya Mohammed bin Salman
Dibalik Suksesnya Cristiano Ronaldo di Al Nassr, Ada Politiknya Mohammed bin Salman

Dibalik Suksesnya Cristiano Ronaldo di Al Nassr, Ada Politiknya Mohammed bin Salman



Berita Baru, Sepakbola – Cristiano Ronaldo menjadi transfer paling fantastis sepanjang sejarah sepakbola. Bagaimana tidak, ia mendapat gaji paling mahal dari Al Nassr, sekaligus mematahkan budaya sepak bola Eropa. Jika pemain yang hampir pensiun merumput ke liga Amerika atau liga kecil di Eropa, justru CR7 memberanikan diri pindah ke Arab Saudi yang notabenenya menjadi negara padang pasir—yang jauh dari glamor dibandingkan Eropa.

Kontrak Cristiano Ronaldo mencapai US$214 juta per tahun – sekitar Rp3,3 triliun per tahun. Artinya, Ronaldo akan dibayar Rp6,3 juta per menit. 

Angka itu bahkan belum semuanya. Jika Ronaldo setuju mempromosikan Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030, pemain yang juga dijuluki CR7 itu akan mendapatkan tambahan US$200 juta lagi. Fantastis.

Bukan hanya soal nilai kontrak yang membuat kepindahan Cristiano Ronaldo sangat menarik untuk dibahas, melainkan juga karena dimensi politik di baliknya.

Jelas tentu Al Nassr tidak bisa memboyong pemain bintang itu jika tidak ada campur tangan pihak lain. Media-media besar menyatakan jika Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman alias MBS menjadi dalang dibalik transfer populer itu.

Mengapa MBS memilih Cristiano Ronaldo, bukan malah pemain lain?

Pesta penyambutan  Cristiano Ronaldo di Al Nassr (istimewa)
Pesta penyambutan Cristiano Ronaldo di Al Nassr (istimewa)

Cristiano Ronaldo dan Marketing Arab Saudi

Dilansir dari Pinterpolitik.com, Jika dirasionalisasi, kepindahan Ronaldo ke Saudi membuat negara ini menjadi pusat perhatian utama dunia. Ini sejalan dengan misi MBS untuk mengubah arah negara tersebut menjadi lebih terbuka dan mentransformasi ekonomi negara ke industri selain minyak. Ronaldo dipercaya akan membuat misi MBS mengubah Saudi menjadi lebih cepat terwujud. 

Melihatnya dari kacamata marketing, selaku sosok dengan pengikut Instagram terbanyak di dunia (539 juta), kepindahan Ronaldo tentunya dapat meningkatkan brand value Arab Saudi. Buktinya, followers Al Nassr yang mulanya ratusan juta, kini sudah menembus belasan juta. Dan itu hanya dalam waktu yang cukup singkat.

Selain menjadikan Saudi Pro League lebih populer di mata dunia, transfer Cristiano juga meningkatkan pada penjualan produk olahraga, termasuk hak siar penayangan liga.

Menurut Bashingwa, pengaruh kuat itu muncul karena Ronaldo memiliki lima dimensi personalitas yang kuat, yakni (1) sincerity: rendah hati, jujur, tulus, dan ramah; (2) excitement: menggairahkan, bersemangat, menyenangkan, dan inovatif; (3) competence: dapat dipercaya, serius, dan sukses; (4) sophistication: kelas atas dan menawan; serta (5) ruggedness: luar ruangan dan tangguh.

Cristiano Ronaldo Menjadi Ujung Tombak Politik

Sebagaimana diketahui, Saudi memang lebih dikenal dengan status sebagai negara produsen minyak yang menjadi pusat agama Islam. Saat MBS berkuasa, ia mencoba mendiversifikasi ekonomi Saudi agar tidak bergantung pada minyak. 

MBS menggariskan apa yang disebut sebagai Saudi Vision 2030. Ini adalah framework strategis untuk mengurangi ketergantungan Saudi dari minyak melalui keterbukaan untuk investasi, pariwisata, kesehatan, pendidikan, rekreasi, dan lain sebagainya. Tak heran kemudian, Saudi di bawah MBS menjadi lebih lunak dalam konteks hukum agama dan oleh beberapa pihak dianggap menjadi makin sekuler. 

Perempuan, misalnya, kini diperbolehkan menyetir kendaraan sendiri dan boleh menonton konser berbaur dengan laki-laki. Pantai-pantai dengan resort mewah di Saudi juga kini membolehkan orang untuk memakai bikini. Demikian pun dengan aturan-aturan lainnya soal pakaian dan lain sebagainya. 

Tidak berhenti di sana, dalam konteks agama perubahan signifikan juga terlihat. Sejak tahun 2018 lalu, telah ada pembicaraan antara otoritas Saudi dengan Vatikan dan perwakilan Gereja Katolik Prancis terkait wacana pendirian gereja di Arab Saudi. 

Hal serupa terjadi pula dengan Gereja Evangelis di tahun 2021 yang juga membuka wacana pendirian gereja di Saudi. Sebagai catatan, di Saudi dipercaya terdapat setidaknya 1,8 juta warga Kristen yang menjalankan aktivitas keagamaannya secara sembunyi-sembunyi. 

Sejauh ini, Cristiano Ronaldo sudah membikin 8 gol untuk Al Nassr (istimewa)
Sejauh ini, Cristiano Ronaldo sudah membikin 8 gol untuk Al Nassr (istimewa)

Jika pembangunan gereja ini terjadi, maka Saudi akan mengikuti jejak Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) yang telah lebih dahulu terbuka pada aktivitas agama-agama lain. Bukan rahasia pula, MBS memang dipercaya menyontek cara Qatar dan UEA dalam pembangunan ekonomi untuk keluar dari ketergantungan minyak yang berefek ke sektor-sektor lain.

Dengan demikian, kepindahan Cristiano Ronaldo ke Al Nassr sekiranya memiliki nuansa yang sama dalam upaya meningkatkan brand value Saudi sebagai negara yang punya geliat ekonomi di luar minyak. 

Akan ada banyak orang yang tertarik untuk datang ke Saudi untuk menonton pertandingan Ronaldo. Atensi masyarakat dunia juga meningkat pada sepak bola Saudi dan pada Saudi sebagai negara. 

Secara bisnis, investasi, arus pariwisata, dan lain sebagainya, tentunya akan ada timbal balik yang besar bagi Saudi. Apalagi jika Ronaldo ikut kampanye dan Saudi berhasil menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030. (R53)