Dianggap Biang Kegagalan Prancis, Ini Respons Mbappe
Berita Baru, Sepakbola – Kylian Mbappe menyatakan bahwa Tim Nasional Prancis membuatnya merasa seperti “masalah” usai Euro 2020. Dia mengaku “akan menyukai” lebih banyak dukungan dari rekan setimnya usai kegagalan penalti yang membuat mereka tersingkir.
Upaya Timnas Prancis merengkuh Piala Eropa 2020 lalu harus tersingkir oleh tim kuda hitam, Swiss. Les Blues menyerah lewat adu penalti pada babak 16 Besar.
Hasil itu sangat mengejutkan, mengingat mereka datang ke Piala Eropa dengan status sebagai juara Piala Dunia 2018. Satu di antara pemain yang gagal mencetak gol pada adu penalti lalu adalah Kylian Mbappe.
Pasca kegagalan tersebut, Mbappe pun langsung jadi sasaran kritik dari berbagai kalangan dan dianggap sebagai bencana bagi Prancis. Selain itu adanya isu keretakan dalam skuad Prancis, yang turut menyeret nama Mbappe.
Baru-baru ini Ia pun mencurahkan perasaannya setelah berbagai drama yang terjadi selama musim panas itu. Ia mengatakan bahwa dirinya selalu mengedepankan kebutuhan tim dan tidak ragu untuk pergi jika tidak dibutuhkan.
“Saya tak pernah mengambil satu euro pun untuk bermain di Timnas Prancis dan selalu melakukannya secara sukarela. Diatas itu, saya tak pernah mau menjadi biang masalah,” tutur Mbappe, dikutip dari Goal Internasional, Selasa (5/10.
“Tapi ada momen dimana aku mulai merasa menjadi masalah dan orang-orang berpikir saya menyebabkan masalah. Saya dapat pesan, kalau egoku lah yang buat kami kalah, saya terlalu ingin banyak ruang dan tanpa Mbappe, Prancis mungkin menang,” lanjutnya.
“Hal yang paling penting adalah untuk Timnas Prancis. Jika Prancis lebih bahagia tanpa kehadiranku, saya akan pergi.”
Pemain yang kini berusia 22 tahun itu tidak pernah menyangkal bahwa Ia gagal melaksanakan tugas ketika ditunjuk sebagai eksekutor penalti. Namun, berbagai cercaan yang didapatkannya sudah dirasa berlebihan ketika bertemu dengan Presiden Federasi Sepakbola Prancis (FFF), Noel Le Graet.
“Saya bertemu dengan presiden federasi dan kami membicarakannya. Apa yang aku keluhkan kepadanya adalah bahwa saya dihina dan disebut ‘monyet’ karena gagal mengeksekusi penalti. Itu bukan hal yang sama. Saya tidak akan pernah mengeluh tentang penalti, saya memang gagal melakukannya.”
Mbappe menyebut kegagalan penaltinya itu sebagai “titik rendah” dalam karirnya dan siap menerima tanggung jawab karena kejadian tersebut. Namun, Ia pun berharap bisa mendapat dukungan karena mendapat pelecehan rasial bukan masalah teknis di di atas lapangan.
“Saya bisa saja (mendapat lebih banyak dukungan di lapangan), aku setuju. Tapi saya tidak akan pernah menuntutnya, itu bukan hal yang sama. Tentu saja akan menyenangkan, tetapi saya tidak akan pernah meminta dukungan pada sesuatu yang saya kacaukan,”ungkapnya.
“Yang mengejutkan saya, sekali lagi, dipanggil monyet untuk penalti. Itulah yang saya ingin dukungan, bukan karena menendang penalti ke arah kiri, lalu Sommer menahannya,” tandasnya.