Demi Cegah Karhutla Sambungan Listrik di AS Diputus
Berita Baru, Internasional – Sambungan listrik ke sekitar 800 ribu rumah di California, Amerika Serikat (AS), diputus demi mencegah kebakaran hutan (Karhutla). Dilansir dari BBC, Kamis (10/10).
Kebijakan itu memicu kemarahan publik meski diklaim demi mencegah berulangnya kebakaran hutan terparah di negara bagian tersebut tahun 2018. Perusahaan listrik setempat, Pacific Gas and Electric (PG&E), menyebut pemutusan daya listrik itu dapat berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
Pemutusan listrik terjadi di hampir sebagian besar pemukiman padat San Francisco Bay Area, bukan di pusat kota.
Perusahaan PG&E mengklaim keputusan itu perlu untuk mencegah tumbangnya menara listrik, seiring angin kencang yang diprediksi bakal melanda negara bagian tersebut.
“Berbagai pemicu telah muncul: bahan bakar kering, angin kencang, dan suhu hangat. Percikan listrik sekecil apapun dapat menyebabkan kejadian besar,” kata Ray Riordian, pimpinan Kantor Manajemen Kedaruratan di San Jose, Selasa (08/10) lalu.
Peringatan merah yang diterbitkan Badan Cuaca Nasional AS untuk kawasan Pegunungan Santa Cruz, serta bagian timur dan utara San Francisco berlaku hingga 10 Oktober ini.
Angin laut terkencang sejak kebakaran besar Oktober 2017 diprediksi dapat menerjang di daerah tersebut.
Rabu kemarin, PG&E menyebut pemutusan sambungan listrik telah dilakukan terhadap sekitar 500 ribu pelanggan. Pemutusan dijadwalkan juga untuk 200 ribu pelanggan lainnya, tergantung cuaca yang terus berubah.
Kebakaran besar di kota Paradise, California, tahun lalu terjadi di area seluas 60.702 hektare. Setidaknya 86 orang dilaporkan tewas dalam kejadian tersebut. Sebuah investigasi menyebut peralatan PG&E yang usang merupakan penyebab utama kebakaran terhebat di California itu.
Perusahaan privat itu juga dituding bertanggung jawab atas kebakaran tahun 2017. Gugatan yang muncul setelahnya memaksa perusahaan terbuka itu menyatakan bangkrut tahun 2019, dengan proses hukum yang kini masih berjalan.
PG&E merupakan satu-satunya pemasok gas dan listrik di sebagian besar wilayah California utara. Konsumen di kawasan itu tak punya alternatif lain untuk mendapatkan listrik.
“Selama dua tahun ini kami mengalami kebakaran hutan yang tak pernah terjadi sebelumnya,” ujar Tamar Sarkissian, juru bicara PG&E kepada CBS News.
PG&E menjalankan sejumlah kebijakan terkait kebakaran hutan ini selama setahun terakhir. Namun strategi itu tidak mencakup populasi sebesar saat ini. “Tidak ada yang senang dengan pemutusan sambungan listrik ini,” kata Gubernur California, Gavin Newsom.
“Namun ini adalah bagian dari yang semestinya dilakukan beberapa bulan lalu, ketika PG&E akhirnya sadar terhadap tanggung jawab mereka pada keamanan masyarakat,” ujarnya.
Pemadaman listrik ini diperkirakan bakal berdampak pada lebih dari separuh kawasan di California.
Sejumlah toko kebanjiran pelanggan yang membeli sembako sebagai antisipasi jika kondisi tersebut berlangsung selama beberapa hari.
“Rencana lima hari tanpa listrik sungguh memuakkan,” kata Libby Schaaf, Wali Kota Oakland. Namun ia berkata, “Kami bersiap pada skenario terburuk. Ini adalah kali pertama warga menghadapi pemadaman listrik besar-besaran.”
Sejumlah situs yang memberitakan pemadaman listrik itu mencatat lalu lintas internet yang padat. Banyak warga menumpahkan kekesalan mereka ke akun sosial media PG&E.
PG&E membuka 28 posko darurat masyarakat yang menyediakan toilet, air minum, dan listrik untuk ponsel pintar selama siang hari.
Sejumlah sekolah meminta pelajar untuk tetap di rumah dan menunggu informasi lebih lanjut pekan ini.
Sumber : BBC