Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong (foto: istimewa)
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong (foto: istimewa)

Dapat 4 Kartu Merah di Laga Kontra Thailand, Shin Tae-yong: Pemain-Pemain Itu Tidak Bertanggung Jawab!



Berita Baru, Sepakbola – Pelatih Shin Tae-yong kesal dengan pemain Timnas Indonesia U-23 yang mendapat kartu merah saat bertanding lawan Thailand di babak semifinal SEA Games 2021 yang berlangsung di Thien Truong Stadium pada Kamis (19/5) sore WIB.

Di laga tersebut pemain Indonesia mendapat empat kartu merah sekaligus. Shin Tae-yong kecewa dengan apa yang telah diperbuat anak asuhnya.

 “Saya masih bisa mengerti jika dapat kartu kuning atau akumulasi kartu tetapi ini karena tidak fair play mendapat kartu merah,” ujar Shin Tae-yong yang dilansir dari laman resmi PSSI.

Shin Tae-yong mengatakan jika pemain-pemain yang mendapat kartu merah itu tidak bertanggung jawab.

“Saya melihat pemain-pemain tersebut tidak punya tanggung jawab sebagai pemain dan sangat disayangkan apalagi banyak yang dapat kartu merah dan cedera. Ada juga yang belum bisa bergabung ke Timnas,” tegasnya.

Kendati demikian, Shin Tae-yong meminta maaf karena belum bisa memberikan hasil terbaik.

“Memang fans Indonesia banyak memberikan dukungan kepada kami di stadion. Saya meminta maaf atas kekalahan hari ini,” kata Shin Tae-yong.

Laga lawan Thailand itu berakhir dengan skor 0-1. Indonesia gagal menang. Gol Thailand disumbang saat mendapat tambahan waktu 2×15 menit.

Laga ini juga diwarnai banyak kartu merah. Itu diawali oleh kartu kuning kedua yang didapat pemain Thailand, William Weidersjo, jelang akhir pertandingan.

Indonesia gagal memanfaatkan keunggulan pemain sebaik mungkin meski waktu menipis. Firza Andika malah melanggar pemain Thailand dalam situasi serangan balik dan diusir keluar lapangan oleh wasit.

Insiden itu berbuntut kericuhan. Para pemain Indonesia dan Thailand saling terlibat konfrontasi hingga Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya masing-masing diganjar kartu kuning kedua.

Kekalahan itu membuat Indonesia gagal melangkah ke partai final, sekaligus memupus asa mendapatkan medali emas SEA Games yang terakhir direbut oleh Indonesia pada tahun 1991 di Manila, Filipina.