Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dana Desa 5 Miliar, Solusi Tuntaskan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Dana Desa 5 Miliar, Solusi Tuntaskan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem



Berita Baru, Brebes – Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa penambahan alokasi dana desa dapat menjadi langkah yang efektif dalam upaya penanggulangan stunting dan kemiskinan ekstrem di Indonesia. 

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai, alokasi Dana desa sebesar lima Miliar, cukup untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas hidup masyarakat desa, serta memperkuat peran Posyandu di tingkat desa.

“Dana Desa harus ditambah, kalau pembangunan mau efektif dan bebas korupsi, satu-satunya cara adalah Dana Desa diperbesar. Lima Miliar itu penambahan minimum untuk mengatasi persoalan seperti stunting dan kemiskinan ekstrem,” kata Muhaimin Iskandar, saat menyambangi Desa Rengaspendawa, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Minggu (18/6).

Meski demikian, pria yang akrab disapa Gus Muhaimin ini juga memastikan penambahan alokasi dana desa harus dibarengi dengan peningkatan transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas. Dalam hal ini, partisipasi masyarakat desa dalam pengambilan keputusan terkait alokasi dana desa sangat penting. 

Selain itu, menurut Gus Muhaimin, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penggunaan dana desa untuk memastikan bahwa tujuan penanggulangan kemiskinan tercapai dengan efektif.

“Penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di desa-desa wajib melibatkan Desa sebagai pelaku utama, seperti inisiatif konvergensi stunting dalam perencanaan pembangunan desa perlu dikembangkan sebagai platform desa dalam penanganan stunting,” tambahnya.

Gus Muhaimin juga mengatakan Dana Desa Lima Miliar tidak akan menambah beban APBN. Caranya diperlukan konsolidasi program dan pendanaan yang tersebar di berbagai program yang tersebar di Kementerian/Lembaga untuk peningkatan kapasitas Desa.

“Program ini nantinya dikonsolidasikan menjadi satu program yaitu Pemberantasan Kemiskinan Ekstrim, Stunting dan kesejahteraan warga desa,” kata Ketua Umum DPP PKB ini.

Sebagai contoh, APBN 2023 mengalokasi anggaran ketahanan pangan lebih dari Rp100 Triliun, perlindungan sosial Rp476 Triliun, dan subsidi ketahanan energi Rp341 Triliun, yang dilaksanakan oleh K/L.

“Jika direlokasi dan dimaksimalkan maka Dana Desa bisa ditambah menjadi Rp5 Miliar setiap desa,” kata Gus Muhaimin.

Gus Muhaimin sangat optimis, peningkatan Dana Desa 5 miliar dapat mendorong kemampuan pelayanan posyandu terhadap warga desa agar sehat dan sejahtera sehinga angka stunting dapat menurun dengan target nol persen pada tahun 2030.

Lebih jauh, jika Dana Desa 5 kali lipat menjadi Rp 5 miliar perdesa/tahun, pada tahun 2024-2029 (5 tahun), maka Desa Indonesia menjadi Maju dan Mandiri.

Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal tidak ada lagi. Desa Mandiri naik menjadi 55 ribu desa dan Sisanya menjadi Desa Maju.

“Jika Pemerintah ingin mencapai target nol persen kemiskinan ekstrem tahun 2024 dan nol persen stunting pada tahun 2030 maka prasyaratnya Desa harus menjadi Pusat Pembangunan Nasional,” kata Gus Muhaimin.

Turut hadir dalam acara itu, anggota  Komisi IX Hj. Nur Nadlifah, Direktur Pengembangan Sosial Budaya  Ditjen PDP Kemendes Teguh Hadi Sulistiono, Kepala Desa, Perwakilan Kader Posyandu, Bidan Desa, Perwakilan KPM, Para Tokoh Masyarakat dan Pendamping Desa.