Contoh Rusia, Indonesia Bentuk ‘Dana Abadi’ Investasi Nasional
Berita Baru, Jakarta – Beberapa negara dan mitra telah mengungkapkan niat mereka untuk mau berinvestasi ke Indonesia dalam bentuk Dana Sovereign (Dana Abadi), seperti SoftBank Group Jepang, International Development Finance Corporation of the United States, dan Uni Emirat Arab.
Kartika Wirjoatmodjo atau yang akrab disapa Tiko, selaku wakil menteri perusahaan milik negara Indonesia mengatakan Indonesia akan membentuk ‘Dana Abadi’ nasional yang akan mengikuti model Rusia. Pernyataan Wirjoatmodjo itu diungkapkan saat ia berkunjung ke Uni Emirat Arab.
Ia menjelaskan bahwa ‘Dana Abadi’ tersebut akan berbeda dari negara-negara maju seperti Norwegia atau Amerika Serikat, di mana surplus anggaran digunakan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek di luar negeri. Sebaliknya, Indonesia berencana untuk menarik investor swasta yang nantinya akan berinvestasi dalam dana Negara Indonesia.
“Kami akan mirip dengan Russian Direct Investment Fund atau RDIF (Dana Investasi Langsung Rusia) dan akan digunakan sebagai katalis untuk menarik investasi langsung ke Negara,” ujar Wirjoatmodjo.
Menurut laporan website RDIF, sejak didirikan pada tahun 2011, mereka telah menginvestasikan lebih dari 1.7 triliun rubel atau setara dengan 26 miliar dolar, yang mana 1.6 triliun rubel berasal dari co-investor. Pada saat yang sama, RDIF telah menarik lebih dari 40 miliar dolar modal asing ke dalam ekonomi Rusia melalui kemitraan jangka panjang.
“Dana tersebut, juga para mitranya, akan berinvestasi dalam proyek-proyek greenfield dan brownfield,” ujar Wirjoatmodjo. Ia menambahkan, “Kami juga akan mengarahkan investasi ke arah pembangunan ibu kota baru.”
Gagasan untuk menciptakan dana kedaulatan Indonesia pertama kali diumumkan oleh Presiden Negara Indonesia Joko Widodo pada pertemuan dengan Pangeran Mahkota UEA Sheikh Mohammad bin Zayed Al Nahyan pada 12 Januari.
Saat itu, presiden menyatakan harapan bahwa dana tersebut akan memiliki potensi untuk menarik setidaknya 20 miliar dolar dalam investasi asing. Beberapa negara telah menyuarakan niat mereka untuk bergabung dengan proyek ini.
Otoritas UEA mengatakan bahwa mereka siap untuk berinvestasi 6.8 miliar dolar dalam proyek pembangunan Indonesia, sedangkan International Development Finance Corporation of the United States telah berjanji untuk siap berinvestasi sebesar 5.5 miliar dolar.
Adapun konglomerat Jepang SoftBank Group telah menawarkan lebih dari 40 miliar dolar dalam investasi untuk pengembangan ibu kota baru negara Indonesia.
Penerjemah | Ipung |
Sumber | Sputnik |