Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pesawat Militer AS, P-8A Poseidon yang transit di Selat Taiwan pekan lalu. Foto: Thedrive.com
Pesawat Militer AS, P-8A Poseidon yang transit di Selat Taiwan pekan lalu. Foto: Thedrive.com

China dan AS Kembali Bersitegang di Selat Taiwan



Berita Baru, Taipe – Pekan lalu, China dan AS kembali bersitegang di Taiwan, saat pesawat perang AS anti-kapal selam P-8A transit di Selat Taiwan sementara China meresponnya mengirimkan kapal dan pesawat pengintai di sekitar selat yang sering menjadi sengketa itu pada Jumat (24/6).

Sehubungan dengan transitnya pesawat anti-kapal selam P-8 Aitu, pada Selasa (28/6), militer AS mengatakan peristiwa penerbangan pesawat Angkatan Laut AS melalui Selat Taiwan itu komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

“Kapal dan pesawat Angkatan Laut AS secara rutin berinteraksi dengan kapal perang dan pesawat asing saat beroperasi di seluruh kawasan,” kata Komando Indo-Pasifik AS dalam sebuah pernyataan, pada Selasa (28/6).

“Semua interaksi dengan pasukan militer asing selama transit itu konsisten dengan norma-norma internasional dan tidak berdampak pada operasi,” imbuhnya.

“Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan hukum internasional, termasuk di dalam Selat Taiwan. Transit pesawat di Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.”

Penerbangan itu dilakukan setelah Taiwan mengerahkan pesawat tempur dua kali pekan lalu untuk memperingatkan dua serangan skala besar oleh angkatan udara China ke zona pertahanan udara Taiwan.

Selat Taiwan sering mengalami ketegangan militer sejak pemerintah Republik China yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949 setelah kalah perang saudara dengan komunis, yang mendirikan Republik Rakyat China.

Awal bulan Juni, China mengatakan “memiliki kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksi atas Selat Taiwan” dan menyebutnya “klaim palsu ketika negara-negara tertentu menyebut Selat Taiwan sebagai ‘perairan internasional’”.

Baik Amerika Serikat dan Taiwan telah menolaknya, dengan mengatakan mereka menganggapnya sebagai perairan internasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, kapal perang AS, dan kadang-kadang kapal-kapal dari negara-negara sekutu seperti Inggris dan Kanada, telah berlayar melalui selat itu.

Peristiwa itu kemudian memicu kemarahan China dengan mengirimkan pasukan ke Selat Taiwan. China mengeluhkan hal itu dapat membahayakan perdamaian dan stabilitas.