Bumbi dan PLN Luncurkan Produk Popok Pakai Ulang, Pemerintah: Kami Dukung Penuh
Berita Baru, Jakarta – Program inovasi popok pakai ulang mendapatkan perhatian besar dari berbagai pihak karena dianggap mampu menghadirkan solusi berkelanjutan bagi masalah lingkungan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat Indonesia.
Menindaklanjuti program itu, sejumlah lembaga yang terdiri dari Bumbi, Kedutaan Inggris, PLN Nusantara Power, dan The Ashmore Foundation, bekerjasama dengan Kementerian KLHK, dan Kementerian UKM mengadakan pertemuan di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Kamis, (14/11/2024). Acara tersebut digelar untuk mewujudkan sinergi dalam mendukung penggunaan popok pakai ulang guna mengurangi ketergantungan pada popok sekali pakai. Acara ini dihadiri oleh perwakilan PBB, sejumlah kedutaan, perusahaan swasta, LSM, pemerintah, serta masyarakat penerima manfaat.
Perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ujang Solihin Sidik, menekankan bahwa ada empat manfaat utama dari program popok pakai ulang ini.
“Pengurangan ketergantungan kepada popok sekali pakai bisa mengurangi sampah plastik,” kata Ujang.
Lebih lanjut, Ia juga menyoroti bahwa popok pakai ulang dapat membantu meningkatkan kesehatan masyarakat karena mampu mencegah penyebaran penyakit yang seringkali bersumber dari limbah popok sekali pakai yang tidak terkelola dengan baik.
Selain itu, produk ini juga mendukung penghematan ekonomi dan meningkatkan usaha kecil dan menengah, karena produksi popok ramah lingkungan ini dilakukan oleh masyarakat lokal binaan bumbi.
Meski demikian, Ujang Sidik mengakui adanya tantangan besar dalam edukasi masyarakat, khususnya kepada ibu-ibu, agar mereka bisa terbiasa menggunakan popok yang bisa dipakai ulang.
“Kami mengajak masyarakat untuk bisa menerima produk ini agar bisa lebih masif,” tambahnya.
Pernyataan ini didukung oleh Alex Lau dari Kedutaan Besar Inggris, yang turut mengapresiasi produk tersebut.
“Program ini dapat mendukung program SDGs,” ujarnya, menekankan bahwa popok pakai ulang dapat menjadi salah satu solusi efektif dalam mengatasi masalah sampah.
Sementara itu, Kurniawan Dwi Hananto dari PLN Nusantara Power juga sepakat dengan manfaat penggunaan popok ramah lingkungan.
“Harapannya, kita dapat mewujudkan komitmen jangka panjang untuk mengurangi limbah,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa PLN Nusantara Power UP Muara Karang turut berkontribusi dalam mendorong masyarakat untuk terlibat dalam produksi popok pakai ulang melalui binaan Bumbi.
Dari perspektif ekonomi, Deputi Bidang UKM, Temmy Satya Permana, melihat bahwa produk ini membuka peluang usaha baru di tengah masyarakat. Ia menyatakan dukungan pemerintah terhadap pengembangan popok ramah lingkungan ini sebagai bagian dari solusi bagi krisis limbah nasional.
“Kami mendukung apabila produk popok pakai ulang ini dibuat dalam bentuk perusahaan dan kami bisa bantu pembiayaannya juga,” ungkapnya.
Acara ini diinisiasi oleh Bumbi untuk merayakan kesuksesan program pengenalan popok pakai ulang kepada masyarakat lokal, bekerja sama dengan PLN Nusantara Power dan The Ashmore Foundation dari Inggris. Dalam sambutannya, Celia Siura, Founder dan CEO Bumbi, mengajak masyarakat, khususnya para ibu, untuk beralih ke penggunaan popok pakai ulang.
“Popok sekali pakai membutuhkan waktu hingga 500 tahun untuk terurai. Cucu-cicit kita nanti masih akan mengenali merek plastik yang kita gunakan hari ini. Karena itu, sudah saatnya kita beralih ke popok pakai ulang,” ujar Celia.
Laporan hasil program yang disampaikan dalam acara ini menunjukkan angka adopsi popok pakai ulang mencapai 97-98%, dengan pengurangan ruam di atas 90% dan penurunan infeksi saluran kemih hingga 99%. Selain itu, keluarga dari kalangan menengah ke bawah di Jakarta Utara, yang menjadi binaan PLN Nusantara Power, serta di Surabaya, melalui dukungan The Ashmore Foundation, berhasil menghemat pengeluaran hingga lebih dari 50%.
“Meski di awal terlihat mahal, penggunaan popok pakai ulang akan lebih ekonomis dalam jangka panjang. Selain itu, langkah ini juga membantu mengurangi limbah popok sekali pakai, yang dalam penelitian kami ditemukan mengandung gen resistansi antibiotik,” ujar Celia menutup pernyataannya di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Kamis (14/11/2024).
Direktur The Ashmore Foundation, Esther Arthur, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan program tersebut. Ia menyebutkan bahwa program ini berjalan dengan sangat baik, bahkan mendekati sempurna. Esther juga menegaskan bahwa bantuan yang disalurkan pihaknya telah diberikan kepada lembaga yang tepat.
“Saya sangat mengapresiasi produk popok pakai ulang ini. Program ini berjalan dengan sangat baik, dan kami berterima kasih karena dana yang kami salurkan telah dikelola oleh lembaga yang tepat sehingga memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Dengan capaian SROI yang terukur, kami juga siap melanjutkan kerja sama ini di masa mendatang, terutama setelah saya berdiskusi langsung dengan penerima manfaat tentang dampak positif yang mereka rasakan dari beralih ke popok Bumbi ini,” ujar Esther.