Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

BPOM Izinkan Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Lansia di atas 60 Tahun
Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers, Minggu (7/2/2021).

BPOM Izinkan Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Lansia di atas 60 Tahun



Berita Baru, Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menerbitkan emergency use authorization atau izin penggunaan darurat vaksin Covid-19, CoronoVac, buatan Sinovac untuk masyarakat usia lanjut atau lansia di atas 60 tahun.

“Pada tanggal 5 Februari 2021 kemarin Badan POM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan atau emergency use authorization vaksin CoronaVac untuk usia di atas 60 tahun,” kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers virtual, Minggu (7/2/2021). 

Penny menyebut meskipun imunogenisitas vaksin tersebut menunjukan angka yang baik setelah 28 hari, BPOM menyarankan agar jarak pemberian antardosis 14 hari. Menurutnya, rentang pemberian antardosis 14 hari ini juga mempertimbangkan keadaan pandemi, sehingga masyarakat memerlukan perlindungan secepatnya.

Penny mengatakan, dalam menerbitkan izin penggunaan darurat untuk lansia, BPOM mempertimbangkan hasil uji klinis fase kedua di China dan fase ketiga di Brasil terhadap vaksin Sinovac. 

Uji klinis fase pertama dan kedua di China terhadap 400 lansia menunjukkan bahwa, vaksin Sinovac meningkatkan imunogenisitas atau kadar antibodi yang baik, yakni terdapat kadar antibodi 97,96 persen 28 hari setelah pemberian dosis kedua. 

Berdasarkan hasil uji klinis, terbukti bahwa tidak ada efek samping yang serius dari penggunaan vaksin Sinovac terhadap lansia. 

Sementara itu, uji klinis fase ketiga di Brasil terhadap 600 lansia menunjukkan bahwa, Sinovac aman dan tidak menimbulkan efek samping serius ataupun berujung pada kematian. 

“Dari hasil studi klinik juga yang telah dilakukan efek samping umumnya terjadi adalah ringan yaitu mual, demam, bengkak, kemerahan pada kulit dan sakit kepala sebelah,” ujar Penny. 

Penny mengungkapkan bahwa, vaksinasi Covid-19 terhadap lansia penting dilaksanakan, karena kelompok ini menduduki porsi yang cukup relatif tinggi dalam persentase kematian akibat Covid-19 yaitu mencapai 47,3 persen.  

“Namun. kita juga mengingat bahwa angka kematian akibat Covid-19 ini menunjukkan data statistik bahwa, kelompok usia lanjut atau lansia menduduki porsi yang relatif lebih tinggi yaitu sekitar 47,3 persen berdasarkan data terakhir yang kami dapatkan di KPCPEN,” tandas Penny.