Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bersiap PTM Sekolah Dibuka, Hetifa Sjaifudian Dorong Kemendikbud Tingkatkan Koordinasi Lembaga
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian (Foto:DPR RI)

Bersiap PTM Sekolah Dibuka, Hetifa Sjaifudian Dorong Kemendikbud Tingkatkan Koordinasi Lembaga



Berita Baru, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Dinas Pendidikan di daerah untuk meningkatkan koordinasi antar lembaga terkait pembukaan pertemuan tatap muka (PTM) di sekolah.

“Tingkatkan koordinasi antar lembaga, dan libatkan masyarakat dalam pengawasan. Buat hotline agar masyarakat dapat aktif berpartisipasi. Cepat tanggap jika ada hal-hal yang terjadi di lapangan, dan komunikasikan kebutuhan yang ada,” ujar Hetifah kepada Beritabaru.co, Jumat (9/4).

Lebih lanjut, Hetifah juga mengeaskan bahwa sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagaiman aturan protokol yang sudah disediakan oleh Kemendikbud.

“Semua prokes sudah ada daftarnya apa yang harus dipenuhi di website Kemendikbud. Untuk itu, sekarang kita dalam tahap uji coba, dan dipetakan mana saja yang belum bisa terpenuhi, agar segera melaporkan ke pemda dan dilakukan upaya agar prokes bisa terpenuhi maksimal Juli 2021,” jelas Hetifah.

Terkait prosedur pelaksanaan PTM yang mewajibkan kelas hanya diisi 50 persen dari jumlah siswa, Hetifah mengatakan hal itu menjadi kebijakan setiap sekolah dalam tata cara penerapannya.

“Mana yang dirasa efektif dan paling pas dengan keadaan siswanya. Bisa dibagi pagi siang, atau mungkin per hari, atau per minggu, hal itu merupakan kebijakan masing-masing,” terangnya.

Dengan pelaksanaan PTM yang hanya berisi 50 persen dalam satu kelas, hal ini akan menambah beban kerja bagi guru yang mengharuskan bekerja dua kali lipat dari biasanya. Terkait hal itu, Hetifah mengatakan sejauh ini belum mendapat info terkait kebijakan yang akan menaikkan insentif guru.

“Namun kita lihat bagaimana keberjalanannya, jikalau memang guru pekerjaannya menjadi naik signifikan, hal tersebut tentu harus dipertimbangkan,” tegas Hetifah.