Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Apresiasi Program KOTAKU, Komisi V: Ini adalah Program yang Bagus
Pemotongan tumpeng dan peletakan batu pertama program KOTAKU di Kabupaten Bangkalan (Foto : Beritabaru.co)

Apresiasi Program KOTAKU, Komisi V: Ini adalah Program yang Bagus



Berita Baru, Bangkalan – Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang diinisiasi oleh PNPM Mandiri akan dilaksanakan secara Nasional di 313 Kabupaten/Kota dan 34 Provinsi se Indonesia.

Program KOTAKU bertujuan untuk membangun sistem yang terpadu antara pemerintah pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota, serta melibatkan partisipasi Masyarakat, pihak swasta, dan lainnya dalam penanganan dan pencegahan permukiman kumuh.

Pelaksanaan pembangunan infrastruktur Program KOTAKU telah dilaunching di Desa Telaga Biru Kec. Tanjung Bumi, Kab. Bangkalan, Kamis (30/7).

Peresmian tersebut dilakukan secara simbolis dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Bupati kab. Bangkalan, Ketua PCNU Kab. Bangkalan, dan Anggota Komisi V DPR RI.

Program KOTAKU telah ada 19 aset kelembagaan di masyarakat di Kelurahan/Desa se Kab. Bangkalan. Lembaga tersebut berguna untuk mendukung pemerintah dalam pembangunan yang berbasis masyarakat.

Tahun ini, Kab. Bangkalan menerima dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) Program KOTAKU sebesar 7 M yang tersebar di 7 Kelurahan/Desa. Harapannya, pelaksanaan pembangunan dari Program KOTAKU ini dapat merubah wajah lingkungan Kelurahan/Desa.

Anggota Komisi V DPR RI Dapil Madura, H. Syafiuddin Asmoro,  memberikan apresiasi terhadap program tersebut. Menurutnya program KOTAKU, Kab. Bangkalan ada 7 Kelurahan/Desa yang menjadi prioritas penuntasan kumuh di tahun ini,

“Bukan berarti mengabaikan desa-desa yang lain, tapi kita tuntaskan yang menjadi prioritas dulu. Baru pindah ke lokasi lainnya. Bidang infrastruktur ini bidang komisi V. Jadi, kami akan terus mengupayakan yang terbaik untuk Masyarakat Bangkalan,” ujarnya.

“Ini adalah progam yang bagus, meskipun berbasis infrastuktur, tapi mengedepankan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan  kegotong-royongan. Platform kolaborasi yang diusung pun juga menarik, sehingga semua pihak berpartisipasi dalam pembangunan. Itulah harapan kami, masalah kumuh ini masalah bersama dan harus diatasi dengan bersama-sama,” imbuhnya.