Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Angkatan Udara Iran Akan Pasang Rudal Tipe Baru di Pesawatnya
Angkatan Udara Iran Akan Pasang Rudal Tipe Baru Di Pesawatnya (Foto : Iranian Armed Forces handout)

Angkatan Udara Iran Akan Pasang Rudal Tipe Baru di Pesawatnya



Berita Baru, Internasional – Komandan Divisi Lintas Udara Angkatan Darat Iran, Jenderal Yousef Qorbani mengatakan pada konferensi militer bahwa pasukannya akan dilengkapi dengan rudal tipe baru dalam waktu dekat, Minggu (11/7).

Rudal tipe baru yang dimaksud adalah rudal dengan jangkauan 20 km dan 100 km.

Qabani memuji peran divisi dalam mendukung pasukan darat, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dan Polisi Perbatasan Iran.

Pengumuman ini merupakan kelanjutan dari rencana Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Hossein Khanzadi bulan lalu yang di mana Iran akan segera memulai ‘produksi rudal supersonik, yang menggunakan mesin Turbofan untuk terbang beberapa kali kecepatan suara.’

Menurut Sputnik, pelengkapan senjata rudal ini didahului dengan pelengkapan senjata rudal udara-ke-darat (air-to-surface) canggih pada helikopter Hel 214 Divisi Airborne. Helikopter itu merupakan modifikasi versi Iran dari helikopter AGM-144 Hellfire buatan AS.

Pada gilirannya, Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami menunjukkan bahwa industri pertahanan Iran telah mencapai tingkat swasembada yang sangat tinggi, memungkinkannya untuk memproduksi segala sesuatu mulai dari tentara, angkatan laut, dan peralatan angkatan udara hingga sistem elektronik dan teknologi radar.

“Musuh terlalu takut pada kekuatan pertahanan ini dan otoritas militer Iran, terutama di bidang kemampuan rudal,” Hatami mengatakan pada upacara bulan lalu yang didedikasikan untuk kematian Mostafa Chamran, seorang komandan Iran yang terbunuh pada 1981 selama Perang Iran-Irak.

Selama beberapa tahun terakhir, Iran menentang tekanan AS dan Eropa untuk mengurangi kekuatan misilnya, dengan alasan perlunya mempertahankan diri terhadap agresi asing. Iran saat ini diketahui memiliki ribuan rudal jarak pendek dan menengah dan dilaporkan akan berkembang lebih banyak di tengah ketegangan yang berkelanjutan dengan AS yang telah terjadi sejak penarikan unilateral Washington dari perjanjian nuklir Iran 2015 (JCPOA) pada Mei 2018.