Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Angkatan Udara AS Menemukan Bahan Berbahaya di Dua Fasilitas ICBM

Angkatan Udara AS Menemukan Bahan Berbahaya di Dua Fasilitas ICBM



Berita Baru, Internasional – Komando Serangan Global Angkatan Udara (AFGSC) mengatakan bahwa Angkatan Udara AS telah mengambil “tindakan segera” setelah menemukan bahan berbahaya dan karsinogenik di pangkalan rudal balistik antarbenua (ICBM) di Montana.

“Komando Serangan Global Angkatan Udara mengambil tindakan segera untuk membersihkan dan mengurangi bifenil poliklorinasi (PCB) di dua lokasi setelah rilis hasil awal sebagai bagian dari Studi Kanker Komunitas Rudal,” kata pernyataan itu pada Senin (7/8).

Semua operasi besar tetap tanpa hambatan selama pembersihan, tambahnya.

Pada 4 Agustus, salah satu tim ahli bio-lingkungan melaporkan bahwa mereka menemukan bahan berbahaya di Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom di Montana setelah melakukan pengujian PCB pada akhir Juni.

“Tiga ratus sampel gesek permukaan diambil dari seluruh Malmstrom AFB LCC (Launch Control Centers). Dari gesekan, 279 mengembalikan hasil yang tidak terdeteksi. Dari 21 dengan hasil yang terdeteksi, 19 berada di bawah tingkat mitigasi yang ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan federal,” kata pernyataan itu.

Komandan AFGSC, Jenderal Thomas Bussiere, mengatakan dia memerintahkan “tindakan segera” di Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom untuk memulai proses pembersihan fasilitas yang terkena dampak.

Para ahli terus menganalisis tes dari dua Pangkalan Angkatan Udara lainnya, FE Warren AFB di Wyoming dan Minot di North Dakota, kata pernyataan itu.

Seperti dilansir dari Sputnik News, Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) menggambarkan PCB sebagai sekelompok bahan kimia organik buatan manusia yang dapat menyebabkan kanker dan dampak buruk kesehatan lainnya.

Penemuan bahan berbahaya di Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom terjadi di tengah laporan bahwa ratusan kasus kanker muncul di kalangan pekerja di pangkalan rudal nuklir AS.
Organisasi non-pemerintah Torchlight Initiative telah mendokumentasikan setidaknya 268 kasus kanker di antara pasukan yang bertugas di lokasi rudal nuklir AS .