Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

bisnis
Orang-orang memakai masker sedang berjalan di Kuil Sensoji di Tokyo pada 28 Juni. Fotografer: Philip Fong/AFP via Getty Images.

Anggap Situasi Beda, Jepang Tidak Akan Menutup Bisnis Meski Kasus COVID-19 Melonjak



Berita Baru, Internasional – Pada hari Jumat (3/7), kasus virus korona di Tokyo melonjak di tingkat yang sama pada bulan April, namun pihak berwenang menegaskan tidak ada rencana untuk kembali menutup bisnis atau protokol darurat lain.

Awal April, pihak berwenang menyatakan memberlakukan protokol keadaan darurat setetelah kasus virus korona di Tokyo melonjak lebih dari 100 per hari. Langkah itu tercatat sebagai langkah terbesar yang pernah diambil Jepang yang memaksa warganya untuk tetap tinggal di rumah, menutup bisnis, dan karantina wilayah.

Kemudian kemarin, Kamis (2/7), Tokyo mencatat 107 kasus baru COVID-19 dan hari ini, Jumat (3/7), tercatat 124 kasus baru.

Meskipun jumlah peningkatan kasus hampir sama, namun pihak berwenang menyatakan bahwa saat ini berbeda dengan awal bulan April.

“Kami tidak dalam situasi di mana kami perlu menerapkan kembali keadaan darurat. Resiko infeksi tidak dapat dikurangi menjadi nol. Kita harus mengendalikan risiko infeksi dan melanjutkan kegiatan ekonomi.” Ujar Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga kepada wartawan di Tokyo, Jumat (3/7), dilansir Bloomberg.

Menteri Kesehatan Katsunobu Kato menunjukkan bagaimana sifat virus korona saat ini, di mana sebagian besar infeksi berdampak pada orang muda berusia 20-an dan 30-an, serta cenderung membutuhkan rawat inap.

“Situasinya berbeda dengan yang terakhir kali … [di mana] ada banyak orang tua yang terinfeksi” jelas Kato.

Catatan juga menunjukkan rawat inap di Tokyo saat ini tetap rendah, di mana 296 orang dalam perawatan dan hanya sembilan orang terdaftar sebagai kasus serius yang membutuhkan ventilator atau pengawasan di ICU.

Namun, jumlah kasus virus korona di Tokyo kembali meningkat pada bulan Juni ketika orang-orang kembali ke tempat kerja, restoran, dan klub, yang mana hal itu disebut-sebut sebagai sumber infeksi.