Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Amin
Mantan Ketua PMII Aminuddin Maruf, diperkenalkan Presiden Joko Widodo sebagai staf khusus di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11/2019). Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenalkan 7 pemuda-pemudi yang diangkat menjadi staf khusus untuk periode 2019-2024. Tujuh milenial tersebut, dipilih oleh Jokowi dengan berbagai pertimbangan. SP/Joanito De Saojoao.

Aminuddin Ma’ruf: Pandemi Adalah Pemacu Percepatan Pemanfaatan Teknologi Kita



Berita Baru, Tokoh – Aminuddin Ma’ruf Staf Khusus Presiden menyebut Pandemi adalah pemacu percepatan pemanfaatan teknologi di Indonesia.

Hal tersebut ia sampaikan dalam sesi Bercerita ke-58 Beritabaru.co pada Selasa (3/8).

Amin, sapaan akrabnya, menengarai bahwa tanpa ada pandemi penggunaan media teknologi yang masif sebagaimana hari ini di Indonesia tidak akan terjadi.

“Ini adalah aspek positif dari adanya pendemi. Dunia pendidikan di Indonesia kemungkinan besar tidak akan menggunakan model pembelajaran hybrid, luring dan daring, secepat ini ketika tidak ada pandemi,” ungkapnya.

Selain itu, adanya pandemi, lanjut Amin, berhubungan dengan kesadaran terhadap pentingnya kolaborasi. Seolah pandemi mengajarkan setiap orang tentang pentingnya bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

“Dalam konteks ini, saya rasa tidak ada apa itu yang namanya superhero, tetapi yang ada superteam,” ujarnya dalam diskusi yang ditemani oleh Aulina Umaza ini.

Keniscayaan kolaborasi disebabkan salah satunya oleh kenyataan bahwa setiap orang tidak mungkin menguasai semua bidang.

Kemampuan mereka bergantung pada spesialisasinya masing-masing dan bahkan menurut Amin ke depan spesialisasi tersebut akan menjadi sub-spesialisasi.

“Dan jika sudah demikian, maka kolaborasi, khususnya di kalangan pemuda sebagai pemegang tongkat estafet selanjutnya, tidak saja perlu tetapi harga mati,” tegas pemuda yang menyukai buku Dunia Sophie ini.

Kesadaran kompetitif untuk Indonesia emas 2045  

Banyak peluang yang harus disadari oleh para pemuda, tetapi justru karena itu mereka sedang berhadapan dengan suatu tantangan yang tidak sederhana.

Untuk ini, Amin memberi contoh soal bonus demografi. Indonesia, kata Amin, sedang menuju bonus demografi yang luar biasa, sehingga bagaimanapun pemuda harus siap untuk memanfaatkannya semaksimal mungkin.

“Yang harus mereka pertimbangkan adalah kerja kreatif, kerja produktif, dan tentunya harus memiliki pemikiran yang terbuka,” paparnya.

Keterbukaan pikiran menjadi kunci lantaran hanya dengan itu mereka bisa memiliki kesadaran kompetitif untuk kemudian bersaing secara global, seiring dengan semakin hilangnya batas antar-negara.

Untuk kasus demo di lapangan umpamanya, Amin melanjutkan, ketika sedang Pandemi, hal tersebut tentu kurang etis. Karena taruhannya adalah keselamatan banyak orang.

“Ya, kita harus mendahulukan empati. Empati pada para tenaga kesehatan yang berjuang mati-matian untuk menyelamatkan mereka yang terpapar COVID-19,” jelas laki-laki yang mengidamkan Gus Dur dan Jokowi ini.

“Namun, dalam kondisi di luar pandemi, demo itu baik dan masih relevan. Sebab ia adalah bagian dari proses demokrasi,” imbuhnya.