Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Abaikan Fatwa MUI Gresik, 3 Pelaku Sebut Pernikahan Manusia dan Kambing Bukan Penistaan Agama

Abaikan Fatwa MUI Gresik, 3 Pelaku Sebut Pernikahan Manusia dan Kambing Bukan Penistaan Agama



Berita Baru, Gresik – Pelaku kasus pernikahan manusia dengan kambing di Pesanggarahan Keramat di Desa Jogodalu Kecamatan Benjeng kembali bikin ulah. Pernikahan nyeleneh dan tidak lazim itu dianggap bukanlah penistaan agama.

Ketiga pelaku adalah Arif Saifullah (pembuat konten), Saiful Arif (pengantin) dan Krisna (penghulu) mengunggah video di chanel Youtube ‘Sanggar Cipta Alam’. Kanal Youtub berdurasi kurang lebih 4 menit 47 detik itu berjudul ‘Satrio Piningit Bersama Sri Rahayu Berkunjung ke Pamenang-Kediri’

Dalam video tersebut, Arif Saifullah menyatakan tindakannya menikahkan manusia dan kambing hanya sebatas miskomunikasi belaka. Padahal, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik telah menetapkan pernikahan manusia dan kambing tersebut sebagai penistaan agama.

Arif Saifullah yang mengaku sedang berada di sebuah sendang yang ada di Jalan Pamenang, Kota Kediri, juga menyatakan pernikahan antara manusia dan kambing bukanlah perbuatan murtad.

“Apa yang kita tampilkan wujud domba itu suatu isyarat. Bagaimana kita menunjukkan ke publik domba ini kita tunjukkan ayam, gak mengena materinya. Tujuan kami biar kita bisa membaca simbol simbol dialam semesta ini. Jangan ditelan mentah-mentah,” kata Arif Saifullah didampingi Saiful Arif, Krisna, dan tiga perempuan berpakaian adat Jawa.

Dalam video itu juga, Arif Saifullah mengaku sudah berdamai dengan MUI Gresik dan dinyatakan tidak murtad.

“Ini semua hanya mis komunikasi. Kita audah bertemu dengan MUI bersama jajaranya kita sudah berdamai dinyatakan sudah tidak murtad, dan menyimpang dari agama Islam,” katanya dengan nada tanpa beban.

Senada, Saiful Arif selaku pengantin, dalam video tersebut menyatakan pernikahannya dengan kambing hanyalah simbol untuk menyatukan alam semesta. “Agar damai, tak ada adu domba,” cetusnya.

“Nggak mungkin saya nikahi kambing. Itu hanya simbol menyatukan alam semesta. Ini istri saya cantik-cantik,” katanya sambil menunjuk tiga perempuan di sampingnya.

Pernyataan tersebut langsung direspon oleh pimpinan LSM Informasi Dari Rakyat (IDR), Choirul Anam, pria yang juga menjadi salah satu pelapor pernikahan manusia dan kambing ini meminta penyidik Polres Gresik menjadikan video tersebut sebagai catatan khusus.

Sebab, kasus ini sangat serius karena jadi perhatian dan atensi publik, sebaiknya dengan beredarnya video yang menampilkan vulgar bahwa para pelaku seolah-olah yang benar bukan fatwa MUI itu patut menjadi catatan khusus penyidik.

“Mereka sama dengan mengabaikan dan bahkan mengjina fatwa ulama, MUI yang jelas menyatakan perbuatan kelompok ini menista agama Islam. Tetapi karena dibiarkan berkeliaran mereka mencoba memframming bahwa seolah olah tindakan biadab mereka itu benar. Inilah kalau para tersangka tidak segera ditahan. Mereka masih bebas berkeliaran mencari pembenaran atas peristiwa perkawinan tersebut,” tegasnya.

Dikatakan Anam, mereka berusaha mempengaruhi mindset publik agar apa yang dilakukan adalah murni sebuah karya seni.

“Jika ini dibiarkan akan merusak nilai2 agama, budaya dan peradaban manusia.

Dengan pertimbangan video tersebut, Anama meminta polisi agar menahan para tersangka.

“Isak tangis menyatakan bertaubat di hadapan para kiyai hanya omong kosong, sandiwara, mereka aktor pandai bersandiwara di hadapan para kiyai, meneteskan air mata,” pungkasnya.