Ini Salah Satu Dampak Negatif Menggunakan Masker Wajah
Berita Baru , Inggris – Menurut survei, mengenakan masker wajah memiliki dampak negatif pada kemampuan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Dilansir dari Dailymail.co.uk , Penelitian dari University of Manchester menemukan bahwa mengenakan penutup muka membuat individu kesulitan untuk membaca bibir lawan bicara mereka. Hal ini dapat mengaburkan banyak komunikasi non-verbal, seperti ekspresi wajah, hingga suara yang tidak terdengar jelas.
Sebanyak 460 sampel orang ditanyai dan 46 persen mengatakan mengenakan topeng memang dapat mengubah komunikasi, dengan 25 persen lainnya mengatakan itu hal tersebut (komunikasi yang sulit) mungkin dapat terjadi.
Dampak dari pemakaian masker wajah pada komunikasi, akan lebih buruk bagi orang-orang dengan masalah pendengaran. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan, stres dan rasa malu bagi orang tersebut.
Menurut peneliti, penutup wajah yang transparan adalah solusi potensial dan terbaik. tetapi model masker tembus pandang juga menimbulkan masalah mereka sendiri karena masih dinilai menghalangi lebih banyak suara dan menghasilkan uap.
Peneliti menerbitkan studi tersebut di International Journal of Audiology dan melaporkan data dari survei online yang dilakukan pada bulan Juni dan Juli lalu.
Saat ini, Pemerintah Inggris tidak mengamanatkan dalam hal penggunaan masker wajah, yang dinilai ampuh menghentikan penyebaran virus di tempat umum.
Hampir dua pertiga (62 persen) dari peserta penelitian pada saat survei mengatakan bahwa mereka telah dan pernah mengenakan masker saat mencoba berkomunikasi dengan seseorang.
Dari jumlah tersebut, 60 persen mengatakan bahwa mereka dipaksa untuk berkomunikasi secara berbeda dari yang mereka lakukan di saat tanpa menggunakan masker wajah sebelum pandemi Covid-19.
Menurut peneliti, hasil dari kemampuan sampel yang terbatas untuk berbicara dengan bebas ini memiliki dampak yang lebih luas daripada sekedar perasaan frustasi.
Dr Gabrielle Saunders, penulis studi dari University of Manchester, mengatakan: “ Meskipun sangat penting bagi publik untuk terus mengenakan penutup wajah (masker), bagi responden kami, mereka memiliki dampak yang besar, yaitu tidak hanya pada cara kita berkomunikasi, tetapi juga pada bagaimana terhubung antar sesama. Seperti perasaan kita dengan seseorang, dan betapa inginnya kita untuk terlibat dalam percakapan”, Pada Senin (30/11)
“ Penutup wajah dapat meningkatkan kecemasan dan stres, dan membuat komunikasi terasa melelahkan, hal ini membuat frustrasi dan memalukan, baik sebagai pembicara yang memakai penutup wajah, maupun saat mendengarkan orang lain yang memakainya.” Ungkap peneliti.
Masalah ini tidak hanya memengaruhi semua orang, khususnya individu dengan gangguan pendengaran akan merasa terpukul lebih keras oleh kebutuhan untuk menutupi wajah mereka.
Seiring waktu, para peneliti berharap beberapa masalah seputar topeng, seperti perasaan canggung dan malu secara sosial, akan berkurang karena menjadi hal biasa.
Dr Saunders menambahkan: “ Sudah banyak orang mengatakan mereka berusaha menggunakan gerak tubuh, ekspresi wajah dan mata mereka untuk meningkatkan komunikasi ketika mereka memakai penutup wajah.”
“ Ini mungkin dilakukan dengan mengisyaratkan bimbingan dan instruksi, isyarat non-verbal seperti mungkin membantu kita untuk meningkatkan cara kita berkomunikasi saat memakai penutup wajah.”
“Namun tidak ada keraguan bahwa temuan ini mewakili seruan untuk bertindak bagi ahli akustik dan perancang industri alat medis untuk mengembangkan penutup wajah yang ramah untuk berkomunikasi. Kepada penyedia layanan kesehatan juga untuk memastikan mereka memenuhi kebutuhan komunikasi pasien mereka, dan kepada publik untuk menggunakan taktik komunikasi yang lebih baik untuk dapat dipahami.” Tambah Peneliti.