Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

Review Devdas: Film Klasik India yang Nggak Ada Matinya



Berita Baru, Film – Bisa dibilang, Devdas adalah Romeo & Juliet-nya India, dengan bumbu berbeda.

Bagi saya, Devdas (2002) merupakan salah satu film klasik legendaris sekaligus penampilan paling mengesankan dari Shah Rukh Khan. Cerita film ini diadaptasi dari karya Sarat Chandra Chattopadhyay di tahun 1917 dan dinarasikan ke dalam layar lebar oleh Sanjay Leela Bhansali, sang sutradara. Sarat Chandra sendiri telah dikenal sebagai novelis dan cerpenis terpopuler dalam penulisan karya berbahasa Bengali.

Berikut sinopsis dan review Devdas.

Sinopsis Devdas

Devdas atau Dev (Shah Rukh Khan) pulang ke India setelah menempuh studi di London dan menemui kawan masa kecil sekaligus pujaan hatinya, Parvati alias Paro (Aishwarya Rai). Kembalinya Dev menumbuhkan kembali bunga-bunga di hati mereka.

Namun, bibi Dev bernama Kumud mengompori Kaushalya, ibunda Dev, agar tidak menerima Paro menjadi kekasih Dev, meski Kaushalya tahu betul keduanya tak terpisahkan sejak kecil.

Cinta segitiga, perbedaan kelas, dan kecanduan alkohol jadi highlight film ini (Amazon)

Ini dikarenakan adanya perbedaan kelas yang terjadi diantara Paro dan Dev. Dev berasal dari keluarga terpandang dan terpelajar, sementara ibu Paro, Sumitra, merupakan seorang seniman. Ah, iya, di film ini, yang mungkin mewakili anggapan umum kala itu, seniman dianggap berada di kelas yang lebih rendah.

Tak memikirkan hal itu, Sumitra melamar Dev melalui Kaushalya di sebuah acara syukuran di rumah Dev. Namun, Kaushalya justru menggunakan untuk mempermalukan Sumitra dengan jumawanya. Menanggung malu dan sakit hati, Sumitra bersumpah bahwa Paro akan mendapatkan suami yang dihormati, lebih dari Dev.

Dua teman yang saling mengasihi sejak kecil (Eros)

Ternyata memang benar, Paro dinikahi oleh seorang duda kaya-raya dengan tiga anak. Mendengar kabar itu, remuklah hari Dev. Dia melarikan diri dari rumah, berkawan dengan alkohol, dan tinggal di rumah bordil bersama Chandramukhi (Madhuri Dixit).

Hingga suatu ketika, Dev sakit parah. Dia tahu sedang mengalami sekarat, dan berusaha menemui Paro sebelum ajalnya. Mampukah Dev bertemu dengan Paro lagi? Lalu bagaimana hubungan yang terjalin antara Dev dengan Chandramukhi?

Review Devdas

Selain Shah Rukh Khan, hal pertama yang membuat saya kegirangan ketika mendengar film ini adalah nama Madhuri Dixit. Kalau sudah dengar nama Madhuri Dixit, pasti tahu dong apa yang bakal kita simak?

Yap, Madhuri dikenal dengan kemampuan menarinya yang impresif. Tak ayal, dia bahkan disebut Ratu Tari Bollywood. Jadi sudah pasti, dan memang iya, film ini menyuguhkan tarian-tarian indah nan membius, misalnya dalam lagu Dola Re Dola, Maar Dala, dan Kaahe Chhed Mohe. Apalagi dengan tabuhan musik tradisional India, waduh, siap-siap kesengsem!

Pertemuan pertama Dev dan Chandramukhi (Eros)

Nggak hanya Madhuri, lakon film ini pun tak sembarangan karena adanya nama besar seperti Aishwarya Rai, Jackie Shroff, dan Kirron Kher.

Mengambil latar di tahun 1920-an, film ini siap menyuguhimu dengan suasana rumah-rumah megah khas sultan, hingga busana dan perhiasan mewah. Belum lagi, dialog dan lirik lagu yang super puitis… klasik! Rasanya macam nonton teater! Nggak kaget sih kalao Devdas meraih beragam penghargaan, mulai dari sutradara terbaik, aktris terbaik, aktor terbaik, film terbaik, bahkan hingga kancah internasional.

Ceritanya mungkin klise, mungkin juga tidak. Kisah tak sampai karena berbeda kelas dan latar belakang sosial kultural sudah banyak dinarasikan. Yang jelas, ingat pesannya, cinta yang tulus antara dua insan bakal selalu bertumbuh, menguat, seperti apapun rintangannya. Tsah.