Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Erdogan: Turki Siap Dengan Segala Kemungkinan dan Hasil Terkait Kebuntuan Dengan Yunani di Mediterania
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekankan bahwa Turki siap untuk setiap kemungkinan dan hasil. Foto: Isa Terli / Anadolu Agency.

Erdogan: Turki Siap Dengan Segala Kemungkinan dan Hasil Terkait Kebuntuan Dengan Yunani di Mediterania



Berita Baru, Internasional – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Yunani untuk memasuki pembicaraan mengenai klaim teritorial Mediterania Timur yang disengketakan atau Yunani akan menghadapi konsekuensinya.

“Mereka akan memahami bahasa politik dan diplomasi, jika tidak berarti mereka lebih memilih di lapangan dengan pengalaman menyakitkan,” kata Presiden Erdogan, Sabtu (5/9) pada saat upacara pembukaan rumah sakit di Istanbul., dilansir dari Aljazeera.

Dua anggota sekutu NATO ini mengalami kebuntuan selama konflik berminggu-minggu terkait persoalan Mediterania timur, di mana Turki berupaya untuk mencari sumber energi cadangan gas alam yang melimpah yang mana sumber itu diklaim Yunani sebagai landas kontinennya sendiri.

Sementara itu, Siprus juga menuduh Turki melanggar kedaulatannya dengan melakukan pengeboran di perairan mereka.

Baik Turki, Yunani, maupun Siprus, mereka telah mengerahkan angkatan laut dan udara untuk menegaskan klaim mereka yang bersaing di wilayah tersebut.

“Mereka akan memahami bahwa Turki memiliki kekuatan politik, ekonomi dan militer untuk merobek peta dan dokumen tidak bermoral yang diberlakukan,” imbuh Erdogan, merujuk pada daerah yang ditandai oleh Yunani dan Siprus sebagai zona maritim ekonomi Turki.

Dia mengatakan Turki ‘siap untuk setiap kemungkinan dan hasil.’

Pada gilirannya, minggu ini NATO mengatakan bahwa para pemimpin Yunani dan Turki telah setuju untuk mengambil bagian dalam pembicaraan teknis untuk menghindari ‘kecelakaan yang tidak sengaja’ antara angkatan laut mereka.

Tetapi Yunani kemudian menegaskan bahwa pihaknya tidak menyetujui pembicaraan tersebut sehingga Turki menuduh Yunani enggan untuk berdialog.

Turki Diduga Tengah Mengirimkan Tank Ke Perbatasan

Pada hari Sabtu (5/9), sebuah laporan berita Turki mengatakan Ankara mengerahkan kembali pengangkut personel lapis baja dari perbatasan Suriah ke yang dibagi dengan Yunani.

Surat kabar Cumhuriyet mengatakan 40 tank diangkut dari perbatasan Suriah ke Edirne di barat laut Turki dengan media itu menyertakan foto-foto kendaraan lapis baja yang dimuat ke truk.

Seorang pejabat militer anonim mengkonfirmasi pengiriman tank itu namun ia mengatakan pengerahan tank itu merupakan gerakan pasukan reguler dan tidak terkait dengan ketegangan dengan Yunani.

Salah seorang reporter Aljazeera di Istanbul, Stefanie Dekker melaporkan bahwa dari pengerahan tank itu para pejabat hanya mengatakan, “Ini adalah kegiatan yang direncanakan, tanggung jawab tentara kedua, [yang] bertanggung jawab atas wilayah Suriah, Irak dan Iran.”

Jika konvoi itu memang menuju ke perbatasan dengan Yunani, maka itu adalah bagian dari ‘pergulatan militer diplomatik dalam situasi tegang antara kedua negara,’ kata Dekker.

“Kami baru saja mendengar dari presiden Turki bahwa… mereka tidak akan ragu-ragu bahkan untuk melakukan konfrontasi militer secara penuh dalam hal membela apa yang mereka katakan sebagai hak mereka yang sah,” kata Dekker.

Sementara itu, reporter Aljazeera yang berada di Athena, John Psaropoulos melaporkan bahwa dia tidak percaya orang-orang Yunani khawatir tentang perbatasan darat sempit yang mereka bagi dengan Turki.

Hal itu dikarenakan Yunani mengklaim telah memiliki 1.300 tank di gudang senjata mereka, yang sebagian besar ‘diparkir di sana dalam jarak 130 kilometer dari long stretch.’

“Ada banyak lapis baja di seberang perbatasan Turki dan itulah satu-satunya bagian dari pertunjukkan Yunani-Turki yang membuat orang Yunani yakin,’ kata Psaropoulos.

“Yang kurang mereka yakini adalah petak luas Laut Aegea dan sekarang laut Mediterania bagian timur,” imbuh Psaropoulos.

Psaropoulos juga menambahkan setelah delapan tahun resesi dan langkah-langkah penghematan yang diberlakukan oleh mitra zona euro, Yunani telah memotong anggaran pertahanannya sekitar setengahnya, dan kini hanya berjumlah sekitar 3 persen dari produk domestik bruto (PDB). “Orang Yunani secara tradisional menghabiskan sangat banyak untuk pertahanan. Mereka sekarang tidak mampu mengimbangi Turki, yang memiliki hampir tiga kali lipat anggaran pertahanan Yunani,” kata Psaropoulos.