Indonesia Desak China Segera Tangani Demonstrasi di Hong Kong
Beritabaru.co, Internasional. – Indonesia meminta agar China segera mencari solusi untuk menangani demonstrasi besar-besaran yang telah berlangsung di Hong Kong.
Menurut pelaksana tugas juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, gangguan perekonomian yang disebabkan demonstrasi di Hong Kong tidak hanya akan merugikan China dan wilayahnya (Hongkong), tapi juga kawasan.
“China dengan kebijakan satu negara dengan dua sistem harus bisa mencari cara menangani situasi ini (di Hong Kong). Setiap gangguan ekonomi yang muncul tidak hanya akan mempengaruhi China dan Hong Kong tapi juga kawasan,” kata Faizasyah dalam jumpa pers rutin di kantornya, Selasa (6/8).
Hong Kong dikabarkan terus terperosok ke dalam krisis politik yang buruk sejak demonstrasi yang berlangsung pada awal Juni lalu, sampai sekarang.
Jutaan orang dilaporkan telah turun ke jalan untuk melakukan aksi besar-besaran. Unjuk rasa diawali oleh protes warga terkait rancangan undang-undang ekstradisi yang memungkinkan tahanan Hong Kong diekstradisi ke China.
Meski pemerintah dan parlemen telah membatalkan RUU itu, para pemrotes tetap berunjuk rasa menuntut Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, mundur. Para pengunjuk rasa juga menuntut otoritas Hong Kong memberikan kebebasan berekspresi dan membebaskan para pedemo yang ditahan.
Tak hanya jalanan, demonstrasi juga berlangsung di depan kantor parlemen, gedung Kantor Perhubungan dengan China, hingga terminal kedatangan Bandara Internasional Hong Kong.
Awal pekan ini, sekitar 150 penerbangan dari dan menuju Hong Kong terpaksa dibatalkan. Sebagian layanan transportasi seperti Mass Transit Rail (MTR) berhenti beroperasi akibat situasi di wilayah itu.
Unjuk rasa selama akhir pekan kemarin juga berlangsung rusuh di mana aparat kepolisian sampai harus menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Pemerintah Hong Kong menganggap protes kemarin telah menggiring wilayah itu “ke situasi yang sangat berbahaya.”
China juga telah mengecam demo tersebut hingga mengancam akan mengerahkan pasukannya untuk menertibkan Hong Kong jika pemerintah setempat meminta bantuan. Sementara itu, Faizasyah juga turut mengimbau agar seluruh 174.800 WNI di Hong Kong untuk menghindari keramaian dan tempat berkumpulnya massa.
Ia meminta WNI di sana untuk tidak melakukan aktivitas yang bisa membahayakan keamanan dalam situasi seperti ini.
Penulis :Nafisa Sumber :CNN