Hongaria Lakukan Veto Dana 6,5 Miliar Euro Uni Eropa untuk Pengiriman Senjata ke Ukraina
Berita Baru, Budapest – Hongaria sekali lagi memveto alokasi Uni Eropa (UE) sebesar 6,5 miliar euro (1 euro = Rp16.827), atau sekitar 6,83 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.019), untuk memungkinkan negara-negara anggota memasok senjata ke Ukraina, demikian diumumkan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria Peter Szijjarto di Brussel pada Senin (16/12/2024), sebagaimana dilansir dari laman Xinhua News.
Berbicara setelah pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri UE, Szijjarto melalui halaman Facebook resminya mengonfirmasi bahwa dia telah memblokir pencairan dana dari Fasilitas Perdamaian Eropa, dengan alasan bahwa Hongaria telah lama menentang kontribusi wajib pengiriman senjata.
“Hongaria belum pernah memasok senjata sebelumnya, belum pernah berkontribusi dalam pengiriman senjata apa pun,” kata Szijjarto. Dia menekankan bahwa meskipun Hongaria tidak akan mengganggu negara-negara anggota yang mendanai inisiatif semacam itu secara sukarela, Hongaria tidak akan mendukung upaya untuk membuat kontribusi ini menjadi wajib.
Szijjarto juga menyuarakan penolakannya terhadap usulan relokasi unit koordinasi UE ke Kiev dan pengerahan para penasihat untuk mendukung reformasi sektor keamanan di Ukraina. Dia menyebut langkah-langkah ini “sangat berbahaya dan berpotensi meningkatkan konflik,” seraya menyoroti risiko terkait pengerahan personel semacam itu dalam kerangka kerja UE.
Lebih lanjut, sang menteri juga menolak proposal untuk memberikan sanksi kepada duta besar Rusia di PBB dan Komite Olimpiade, menyatakan bahwa “mencampuradukkan olahraga dengan geopolitik tidak dapat diterima.”
Menggambarkan pendekatan Brussel sebagai “strategi properang” yang mengabaikan “realitas baru” yang dibentuk oleh kemajuan Rusia di medan perang baru-baru ini dan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS), menteri tersebut menyatakan kritik yang lebih luas terhadap kebijakan UE.
Szijjarto mengatakan bahwa penolakan dewan terhadap proposal gencatan senjata Natal yang diajukan pemerintahnya baru-baru ini sangat mengecewakan. “Tidak hanya nihil dukungan bagi gencatan senjata yang dapat menyelamatkan nyawa, bahkan banyak pula yang menentangnya,” katanya. Dia menekankan bahwa menghentikan pertempuran dapat membantu mencapai apa yang gagal dicapai oleh persenjataan senilai puluhan atau ratusan miliar euro, yaitu mencegah kemajuan Rusia lebih lanjut.