Lebih dari Satu Juta Orang Mengungsi dari Gaza
Berita Baru, Jakarta – Lebih dari satu juta warga Gaza telah mengungsi dalam sepekan terakhir akibat pengeboman berkelanjutan oleh Israel dan ancaman serangan darat terhadap komandan Hamas, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Israel menyatakan perang terhadap kelompok Islam tersebut setelah gelombang pejuang Hamas menerobos perbatasan yang dijaga ketat. Mereka menyerang, menikam, dan membakar hingga tewas lebih dari 1.400 orang, sebagian besar adalah warga sipil.
Pengeboman tanpa henti selama tujuh hari telah meratakan sejumlah wilayah di sekitar Jalur Gaza dan menyebabkan sedikitnya 2.450 orang tewas. Sebagian besar dari mereka adalah warga Palestina.
Liga Arab dan Uni Afrika telah memperingatkan bahwa invasi ini dapat menyebabkan “genosida”. Israel juga berhadapan dengan peringatan tentang konsekuensi keamanan jika mereka memutuskan untuk melakukan serangan darat di wilayah yang padat penduduk.
“Mereka yang ingin mencegah perluasannya dan mengakhiri krisis perlu mencegah serangan kejam terhadap warga sipil di Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian dikutip dari AFP, Senin (16/10/2023).
Amerika Serikat, yang mendukung Israel, khawatir akan eskalasi kekerasan dan telah mengirim dua kapal induk ke Mediterania timur sebagai tindakan pencegahan.
Dalam kunjungannya ke Timur Tengah, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berusaha menghindari krisis yang lebih luas dan memastikan agar situasi tidak merembet.
Blinken juga meminta Tiongkok untuk menggunakan pengaruhnya di kawasan ini guna meredakan ketegangan. Namun, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menegaskan bahwa tanggapan Israel “melampaui ruang lingkup pertahanan diri” dan meminta mereka untuk menghentikan hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza.