Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden Serbia Aleksandar Vucic. Foto: Foto AP/Darko Vojinovic.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic. Foto: Foto AP/Darko Vojinovic.

Presiden Serbia: Semua Kekuatan AS Difokuskan untuk Memerangi Rusia



Berita Baru, Beogard – Dalam wawancaranya dengan Happy TV, Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan bahwa semua kekuatan AS difokuskan untuk memerangi Rusia, Senin (16/1).

“Jangan naif. Mereka [AS] tidak berpihak pada Serbia,” katanya, sebagaimana dikutip dari TASS, Selasa (17/1).

“Mereka berusaha bersikap rasional, serius, sehingga mereka tidak membuang energi dan kekuasaan pada orang lain karena mereka memfokuskan semua upaya mereka melawan Rusia,” tambahnya.

Presiden juga mengatakan bahwa “hubungan baik dengan AS penting bagi kami.”

Tidak hanya itu, Vucic juga turut mengomentari konflik baru-baru ini sehubungan dengan Kosovo sejak 2022. Pristina melarang orang Serbia di Kosovo menggunakan pelat nomor yang diterbitkan Serbia.

Vucic mengatakan Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti sedang berperan jadi korban dengan menyebut dirinya seperti Presiden Ukraina ‘Volodymyr Zelensky baru’, sementara dirinya sebagai Presiden Rusia Vladimir Putin kecil.

Unjuk rasa pun pecah dari berbagai kalangan profesi mulai dari hakim, jaksa, hingga polisi. Para etnis Serbia memandang kebijakan pelat nomor tersebut sebagai penghinaan dan ancaman terhadap identitas mereka.

“Perbatasan tidak ditentukan oleh Kurti, tetapi oleh hukum internasional. Ini adalah salah satu pesan putus asa di mana dia mencoba menampilkan dirinya sebagai korban, sebagai ‘Zelensky baru’, dan saya sebagai ‘Putin kecil’,” kata Vucic seperti dikutip dari Russia Today.

Derek Chollet, penasihat Departemen Luar Negeri AS, mengatakan dalam kunjungannya ke Beograd pada 12 Januari bahwa Serbia harus menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atau negara itu tidak akan dapat berkembang.

Vucic sebelumnya menggambarkan sanksi terhadap Rusia sebagai “pedang bermata dua”.

Dia mengatakan dia mengharapkan tekanan yang meningkat pada Serbia sehubungan dengan Kosovo dan Metohija dan sanksi terhadap Rusia.

Presiden Serbia mengatakan akan membutuhkan sesuatu yang lebih dari sekadar tekanan diplomatik baginya untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

Setelah dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina, Vucic mengatakan dalam pidatonya setelah pertemuan Dewan Keamanan, bahwa Serbia mendukung integritas teritorial Ukraina, tetapi tidak akan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

Presiden mengatakan bahwa republik untuk sementara menangguhkan latihan tentara dan polisi dengan semua mitra asing.

Dia mengatakan bahwa Serbia menganggap Rusia dan Ukraina sebagai negara persaudaraan, menyesali apa yang terjadi di timur Eropa, dan siap memberikan bantuan kemanusiaan ke Kiev.