Gus Malik, Putra Pengasuh Ponpes Zainal Abidin Bungah Jabat Direktur Gresik Halal Center
Berita Baru, Gresik – Abdul Malik atau biasa dipanggil Gus Malik resmi menjabat sebagai Direktur Gresik Halal Center (GHC). Resepsi pengukuhan jajaran kepengurusan sekaligus dirangkaikan dengan pelatihan Juru Sembelih Halal Indonesia ( Juleha ) Kabupaten Gresik di Kantor PCNU Gresik, Minggu (29/05).
Putra menantu dari putri kedua pengasuh Pondok Pesantren Zainal Abidin Desa Bungah, Kecamatan Bungah itu beserta jajaran pengurus GHC dilantik oleh Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah. Menurut Gus Malik, pengukuhan Gresik Halal Center (GHC) merupakan spirit konstitusional amanah Pemerintah melalui UU 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
“Juru sembelih halal (Juleha) dalam rangka menyiapkan juru sembelih yang berkompetensi dan profesional menyambut hari raya Qurban untuk menjamin tersedianya daging Qurban yang halal baik saat penyembelihan maupun saat proses,” katanya.
Disamping itu, sambung Gus Malik, dalam rangka menjaga label Halal daging Qurban yang akan dikonsumsi masyarakat, proses penyembelihan yang dilakukan juru sembelih di seluruh masjid di Kabupaten Gresik harus dengan cara profesional.
“Semoga dengan adanya Gresik Halal Center dan Pelatihan Juru Sembelih ini setidaknya Gresik berpartisipasi dalam menjaga Kehalalan yang menjadi sukses pemerintah,” tuturnya.
Lebih dari itu, Gus Malik memaparkan, Gresik Halal Center (GHC) juga akan menjalin kerjasama dengan UMKM yang ada di Kabupaten Gresik untuk menjaga produk makanan dan minuman yang Halal untuk di konsumsi masyarakat.
Sementara Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah menyampaikan, adanya Gresik Halal Center dan pelatihan Juru Sembelih ini akan menambah keilmuan tata cara penyembelihan yang baik dan Halal.
“Pelatihan juru sembelih halal ini diharapkan mampu mendorong tersedianya juru sembelih yang berkompetensi dan profesional,” ujarnya.
Program ini merupakan kesempatan bagi semua agar bisa mendapatkan sertifikasi sebagai juru sembelih Halal dalam pengembangan halal produk pada industri pengolahan khususnya untuk pengolahan makanan di Kabupaten Gresik.
“Kabupaten Gresik sudah bergerak dan menyiapkan berbagai hal untuk mewujudkan Program Gresik Halal Center tersebut, salah satunya yang sudah digagas Bupati Gresik yang akan membuat Kawasan Industri Halal (KIH) di wilayah Sidayu sebagai proyek percontohan produk makanan dan minuman halal di Jawa Timur,” ungkap Wabup Gresik.
Ia pun menaruh harapan besar adanya Gresik Halal Center (GHC) beserta pelatihan ini dapat memberikan dukungan yang lain di Kabupaten Gresik juga terhadap pengembangan Jawa Timur sebagai kawasan industri halal, termasuk di sektor makanan dan minuman (mamin) sesuai program Gubernur Jawa Timur.
“Mudah-mudahan dengan dikukuhkannya Juleha ini, Pelaksanaan penyembelihan hewan Qurban baik yang besar atau yang kecil dapat terlaksana dengan tuntunan syariat Islam dan teroganisir secara baik,” tutup Wabup Ning Min.
Sementara itu, Kasi Bimas Islam Kemenag Gresik Moh. Qoyyim menambahkan, produk makanan dan minuman yang Halal harus tetap dijaga oleh seluruh pihak untuk menuju kabupaten Gresik yang Halalan Toyibah.
“Kemenag mensuport penuh langkah langkah Gresik Halal Center dalam membantu pemerintah sesuai apa yang sudah instruksikan oleh Presiden melalui UU No 33 tahun 2014,” terangnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Halal Center Jatim (HCJ) dr. Agus Susilo, Dewan Pakar Dr. Edi Purwanto, Direktur Gresik Halal Center (GHC) Abdul Malik beserta pengurus, Anggota DPRD Gresik A.M Syafi’, Kasi Bimas Islam Kantor Kemenag Gresik, Moh. Qoyyim, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Gresik, Zainal Abidin beserta tamu undangan lainnya.