Putin Setujui Pengiriman Sukarelawan Asing ke Ukraina
Berita Baru, Internasional – Presiden Rusia menyatakan bahwa para relawan yang ingin membantu Rusia di Ukraina harus dibantu untuk menjangkau wilayah operasi tempur.
“Jika Anda melihat orang yang ingin – secara sukarela, terutama bukan karena uang – untuk datang dan membantu orang-orang yang tinggal di Donbass – Anda perlu bekerja sama dengan mereka dan membantu mereka pindah ke zona perang”, kata Putin dalam konferensi pers Dewan Keamanan Nasional.
Seperti dilansir dari Sputnik News, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mencatat bahwa ada banyak orang yang ingin membantu DPR dan LPR dalam operasi khusus – lebih dari 16.000, dengan banyak dari mereka berasal dari Timur Tengah.
Mengomentari pernyataan itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menggarisbawahi secara khusus sukarelawan asing, dan bahwa dia tidak memiliki informasi tentang rencana apa pun untuk menarik warga Rusia.
Pada saat yang sama, Putin menekankan bahwa sponsor barat rezim Kiev secara aktif mengumpulkan tentara bayaran dan bahkan tidak berusaha menyembunyikan aktivitas mereka, dengan terang-terangan mengabaikan norma-norma hukum internasional.
Presiden juga menyetujui ide yang diajukan oleh Shoigu, menyarankan bahwa senjata buatan barat (senjata kecil, tank, peluru kendali anti-tank dan sistem pertahanan udara portabel) yang disita di Ukraina harus ditransfer ke pasukan Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk.
Sementara itu, Shoigu mencatat bahwa Barat meningkatkan kehadiran militernya di dekat wilayah Rusia.
“Staf Umum sedang mengembangkan dan secara praktis telah menyelesaikan rencana untuk memperkuat perbatasan barat kami, termasuk, tentu saja, kompleks baru yang modern itu, dan untuk memindahkan unit tempur ke sana untuk melindungi perbatasan barat kami”, kata Shoigu.
Berita itu muncul saat pasukan Rusia dan milisi Donbass bergerak maju di Ukraina di tengah operasi militer khusus, yang diluncurkan pada 24 Februari. Moskow mencatat bahwa operasi itu dimulai untuk melindungi orang-orang Donbass, yang menderita serangan oleh pasukan Kiev, dan mencatat bahwa tujuan dari operasi itu adalah demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.
Pasukan Rusia telah menargetkan infrastruktur militer Ukraina dengan senjata presisi: Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa total 3.213 objek militer Ukraina telah dihilangkan sejak awal operasi.
Menurut sebuah pernyataan resmi, daftar kendaraan Ukraina yang hancur termasuk 98 pesawat, 118 kendaraan udara tak berawak, 1.041 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 113 sistem peluncuran roket ganda, 389 senjata artileri dan mortir lapangan, serta 843 unit kendaraan militer khusus.