OSCAR, Masa Depan Dunia Intelijen Berbasis AI Mirip Jarvis di Marvel
Berita Baru, Washington – Laporan terbaru menunjukkan masa depan dunia intelijen berbasis Artificial Intelligence (AI) atau Machine Learning (ML) yang digadang-gadang dapat memprediksi peristiwa geopolitik dan militer dunia mulai dikenalkan.
Lembaga Think Thank asal Amerika Serikat, Center for Strategic and International Studies (CSIS) pada Rabu (19/1) menerbitakan sebuah laporan berjudul Move Over JARVIS, Meet OSCAR yang menggambarkan bagaimana OSCAR jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan intelijen kuno manual.
“Kemampuan seperti OSCAR dapat menghemat analis IC sebanyak 364 jam, atau lebih dari 45 hari kerja, setahun, menurut beberapa perkiraan,” tulis Wakil Direktur dan Anggota Senior, Program Keamanan Internasional CSIS, Emily Harding dalam laporannya.
OSCAR merupakan kependekan dari Open Source Cloud AI-enable Reporting, sebuah alat untuk komunitas intelijen, alat yang dapat membantu komunitas lebih cepat mendeteksi dan bertindak dan alat yang dapat memberi petunjuk tentang peristiwa geopolitik atau militer dunia.
Sebagai perbandingan, jika sebuah dinas intelijen ditugaskan untuk mengevaluasi apakah China sedang memasang kabel bawah laut di lepas pantai suatu negara, maka itu akan dikerjakan secara manual.
Mereka akan mengumpulkan setumpuk database dan dokumen rahasia tentang jalur kabel laut, menganalisis hubungan China dengan negara yang beresangkutan, melalui satelit yang memakan waktu lama dan biaya besar atau mungkin dengan menganalisis pergerakan kapal.
Namun jika tugas itu dijalankan melalui OSCAR, maka itu akan lebih cepat, tepat dan lebih lengkap.
“OSCAR bisa melihat perubahan dedaunan di pantai, menunjukkan pendaratan kabel atau lokasi stasiun bumi baru. OSCAR dapat mengungkap dan menerjemahkan posting media sosial oleh pelaut China atau menemukan dan menerjemahkan pidato di mana seorang politisi lokal berterima kasih kepada seorang pengusaha China karena datang mengunjungi kota pesisirnya dan mengungkapkan kegembiraan tentang proyek konstruksi baru,” tulis Harding dalam laporannya.
Harding menambahkan bahwa OSCAR tersebut akan dapat bekerja sebagaimana Jarvis dalam Avanger, namun juga mengingatkan Jarvis dan Tony Stark tidak bekerja sendiri, melainkan membutuhkan ‘cara kuno’ seperti yang dilakukan Captain Amerika.
“Tony Stark dan JARVIS jarang berhasil sendiri—misalnya, di The Avengers, JARVIS dan Tony menggunakan analitik cepat untuk memperbaiki helicarrier, tetapi dukungan analog Captain America sangat penting untuk menyelesaikan misi,” terangnya.