Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

82 Orang Tewas dalam Insiden Kebakaran di Rumah Sakit Ibn Khatib Baghdad
(Foto: Reuters)

82 Orang Tewas dalam Insiden Kebakaran di Rumah Sakit Ibn Khatib Baghdad



Berita Baru, Internasional – Sedikitnya 82 orang tewas dalam insiden kebakaran di sebuah rumah sakit yang merawat pasien virus Corona di ibu kota Irak, Baghdad.

Sementara lebih dari 100 lainnya terluka akibat kobaran api yang melahap rumah sakit Ibn Khatib pada Sabtu malam (24/4).

Berdasarkan laporan sebagaimana dikutip dari BBC, kobaran api dipicu oleh tangki oksigen yang meledak.

Pada hari Minggu (25/4), Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi, menangguhkan menteri kesehatan dan memerintahkan penyelidikan atas tragedi tersebut.

Kepala Pertahanan Sipil Irak, Jenderal Kadhim Bohan, mengatakan kebakaran terjadi di unit perawatan intensif rumah sakit, di lantai yang “ditujukan untuk resusitasi paru”.

Sekitar 30 pasien berada di unit perawatan intensif, yang disediakan untuk kasus paling parah Covid-19 di Baghdad, kata sumber rumah sakit kepada kantor berita AFP.

Dalam sebuah pernyataan, komisi hak asasi manusia pemerintah mengatakan insiden itu adalah “kejahatan terhadap pasien yang menderita Covid-19”.

Pejabat layanan darurat menyebut banyak pasien meninggal ketika mereka dikeluarkan dari mesin oksigen untuk dievakuasi, sementara yang lain mati lemas karena asap.

“Begitu api mulai menyala, seseorang perlu mematikan pipa pusat otomatis, yang pada dasarnya berarti memotong oksigen dari mereka yang paling membutuhkannya,” kata Halla Sarraf, direktur Akses Kesehatan Irak, kepada BBC.

Selama pandemi virus Corona, rumah sakit Irak telah menampung pasien hingga melebihi batas kapasitas. Situasi bertambah parah karena negara itu menderita peperangan bertahun-tahun, penelantaran, dan korupsi.

Sejak Februari 2021, kasus infeksi COVID-19 Irak meningkat tajam dengan angka total melewati satu juta kasus minggu ini.

Kementerian kesehatan telah mencatat 1.025.288 kasus dan 15.217 kematian sejak pandemi dimulai.

Bulan lalu, negara ini meluncurkan kampanye vaksinasi dan telah menerima hampir 650.000 dosis, sebagian besar berasal dari Covax, program global untuk berbagi suntikan.