Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Efektif pada Monyet, Vaksin Oxford Segera Diterapkan pada Manusia

Efektif pada Monyet, Vaksin Oxford Segera Diterapkan pada Manusia



Berita Baru, Internasional – University of Oxford berharap setidaknya pada pertengahan Juni vaksin Covid-19 ChAdOxl nCoV-19 sudah bereaksi pada tubuh manusia.

Dilansir dari Sputnik News, Jumat (1/5), uji coba vaksin coronavirus yang dikembangkan oleh universitas itu dimulai pada tanggal 23 April, setelah obat tersebut menunjukkan hasil yang menjanjikan dan mampu melindungi enam monyet jenis kera rhesus dari COVID-19 pada akhir Maret. Sekitar 1.100 orang saat ini menjadi bagian dari riset tersebut.

“Kami berharap mendapat jawaban tentang vaksin itu pada pertengahan Juni,” John Bell, seorang profesor kedokteran di University of Oxford, mengatakan kepada program radio BBC Today, Kamis (30/4)

“Ini masih program pengembangan,” tambahnya.

Vaksin ini dikembangkan oleh Jenner Institute, sebuah kelompok penelitian yang bekerjasama untuk proyek, sebagai bagian dari Grup Vaksin Oxford.

Pada hari Kamis (30/4), Grup Vaksin Oxford juga mengumumkan bahwa mereka bermitra dengan perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca untuk meningkatkan produksi vaksin setelah uji coba pada manusia berakhir.

“Kami perlu membuat 30 atau 40 juta dosis pada contoh pertama. Jika disetujui, kami dapat memvaksinasi orang segera,” jelas Bell.

Namun demikian, masih aka nada kesulitan dan tantangan lain meski vaksin nantinya disetujui.

“Botol-botol tempat Anda memasukkan vaksin hanya ada 200 juta botol yang tersisa di dunia sekarang karena telah diambil oleh berbagai orang yang dapat mengantisipasi datangnya vaksin. Ada banyak tantangan,” kata Bell mengakhiri.

Pekan lalu, Serum Institute of India, pembuat vaksin terbesar di dunia, mengatakan telah mulai mengembangkan jutaan batch vaksin Oxford bahkan sebelum persetujuan obat untuk penggunaan manusia.

“Keputusan – dengan risiko dan biaya kita sendiri – semata-mata diambil untuk memulai industri, untuk memiliki cukup dosis, jika uji klinis terbukti berhasil,” kata CEO Serum Institute Adar Poonawalla, menurut Business Insider.