Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

63 Tahun PMII, Penggerak Bangsa Memimpin Nusantara

63 Tahun PMII, Penggerak Bangsa Memimpin Nusantara



63 Tahun PMII, Penggerak Bangsa Memimpin Nusantara

Opini : Panji Sukma Nugraha

(Bendahara Umum PB PMII)


Menuju kejayaan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)  sebagai Penggerak Bangsa Memimpin Nusantara, 63 tahun PMII sebagai komponen bangsa. Visi mulia dalam menyelesaikan persoalan-persolan sosial, keagamaan dan kebangsaan merupakan tujuan dari lahirnya PMII. Anak bangsa yang hadir sebagai solusi untuk meneruskan cita-cita kemerdekaan bangsa dengan berperan untuk mewujudkan perdamaian, kemakmuran dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

PMII adalah organisasi Islam berbasis ahlussunnah wal jamaah an nahdliyah, sehingga memiliki pijakan kuat dalam menjalankan perannya mengurus misi Syu’un Ijtima’iah, yakni masalah-masalah sosial kemasyarakatan, salah satunya melalui jalur politik kebangsaan yang harus didorong dalam kepemimpinan nasional. Kepemimpinan nasional itulah yang nantinya sangat penting dalam ikhtiar mewujudkan kejayaan peradaban nusantara.

Kaderisasi PMII bukan hanya konsen dalam penguatan nilai keagamaan saja, melainkan juga ikut serta membangun karakter kepemimpinan dan jiwa sosial yang beradab. Kader PMII harus menjadi lokomotif di semua sektor kepemimpinan sehingga peran dan mafaatnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat. Kekuatan pemuda nahdliyin dalam hal ini PMII bukan sebagai followers, lebih dari itu tugas dan peran kader PMII mampu untuk menjadi navigator masa depan yang penuh ketidak pastian menjadi suatu keniscayaan kemajuan peradaban.

Dalam PMII setiap gerak peranannya juga mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan kenusantaraan, memegang nilai kebudayaan sebagai akar pemersatu di tengah masyarakat Indonesia yang multikultural. Prinsip moderasi yang telah di manifestasikan, menjadikan PMII mampu merangkul dan berkolaborasi pada semua entitas bangsa. Sehingga di usia 63 tahun ini, PMII yang sejak lahirnya menempatkan diri sebagai penggerak, maka sudah saatnya sebagai penggerak bangsa memiliki peran dalam memimpin nusantara. Dalam artian bahwa PMII selalu berusaha mengambil peran dalam kepemimpinan dan kemajuan bangsa.

Dengan kekuatan jutaan kader aktif dan alumni  yang dimiliki PMII, baik di Indonesia maupun di luar negeri, dari pelosok desa sampai perkotaan, PMII  akan terus berperan dalam mewujudkan visi Indonesia 2045. Hal tersebut dapat direalisasikan melalui gerakan masif kaderisasi PMII sebagai komitmen terhadap bangsa dalam kepemimpinan Indonesia. Komitmen kaderisasi PMII untuk Indonesia dapat kita lihat dari aspek yang meliputi;

Pertama, dengan Kaderisasi PMII mampu mewujudkan terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah Swt dan berbudi luhur. Dengan penguatan ideologi dan karakter bangsa, berbasis Ahlussunnah Waljamaah An-Nahdliyah sebagai ideologi dan Pancasila sebagai Asas. Dalam kerangka refleksi, aksi dan ideologi PMII memiliki Nilai dasar Pergerakan (NDP), yang mengajarkan tentang Tauhid, Hubungan Manusia dengan Allah (Hablum Minallah), Hubungan Manusia dengan Manusia (Hablum Minannas), Habungan Manusia dengan Alam (Hablum minal Alam). Sehingga PMII memiliki makna dan karakter bahwa setiap kader harus berislam secara kaffah yaitu dengan mengamalkan Iman, Islam, dan Ihsan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Kedua, Kaderisasi PMII juga mampu menjadikan kader Berilmu dan Cakap, Proses kaderisasi yang berjenjang dan ideologis menjadikan kader PMII menjadi kaum intelektual dan progresif dengan  ide-ide barunya untuk merespon setiap kondisi serta menjawab kebutuhan zaman yang terus berkembang serta mendorong inovasi di tengah perkembangan dan percepatan teknologi informasi yang semakin tidak terbendung. Bagaimana peran kader PMII dalam merawat dan mempertahan nilai-nilai baik yang masih relefan dan tidak tertutup akan perubahan, membangun nilai-nilai baru yang baik yang sesuai dengan perkembangan zaman, Sejalan dengan kaidah “al-Muhafazhoh ‘alal Qodimish Sholih wal Akhdzu bil Jadidil Ashlah”.

Ketiga, Kaderisasi PMII mewujudkan kader yang memiliki rasa tanggung jawab untuk mengamalkan ilmunya sebagai bentuk komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Kader-kader PMII sejak dini di doktrin dan di didik untuk selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, Karena manusia adalah mahkluk sosial dan sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi makhluk lainnya.

Dari tiga kekuatan kaderisasi tersebut jika dapat di implementasikan dengan baik, maka PMII  di peringatan usia ke-63 tahun ini tidak hanya sekadar euforia saja. Bahwa kader PMII saat ini dan kedepan akan selalu siap menjadi bagian dari kepemimpinan di republik ini, Menjadi kekuatan bssar sebagai penggerak bangsa memimpin nusantara. Kepemimpinan ini tentu dalam rangka mewujudkan cita kemerdekaan Indonesia, menyongsong Indonesia emas 2045, dimulai dengan menyelesaikan berbagai persoalan sosial, keagamaan dan kebangsaan secara bersama dengan pendekatan yang kolaboratif dan inovatif.