6 Fakta Film “Georgia”, Diangkat dari Kasus Nyata Pemerkosaan Berkelompok di Miryang, Korea Selatan
Berita Baru, Entertainment – Film pendek “Georgia” (2020) karya Jayil Pak ditayangkan melalui Youtube secara khusus untuk screening di Indonesia mulai Sabtu (11/11) kemarin. Film yang menampilkan akting pemeran veteran seperti Lee Yang-hee dan Lee Chae-kyung ini telah mendapatkan penghargaan hingga diputar di festival film internasional.
Untuk mengenalnya lebih dekat, yuk simak 5 fakta film “Georgia” berikut ini.
“Georgia” diangkat dari kisah nyata
Dalam sebuah wawancara dengan K-Cineflex, sutradara Jayil Pak mengatakan bahwa film ini terinspirasi dari kasus pemerkosaan ketiga yang terjadi di Miryang, Korea Selatan. Sebanyak 44 siswa SMA memperkosa siswi selama satu tahun.
Kasus yang terjadi sejak 2004 ini memiliki pola serupa, dimana sekelompok pelajar SMA memperkosa pelajar SMP dan SMA. Ketika pertama kali terjadi, kasus ini mendapatkan perhatian publik. “Dan sekarang, insiden serupa terjadi untuk ketiga kalinya, dan kita semua mati rasa tentang itu,” ujar Jayil Pak.
Keterwakilan karakter korban dan pelaku
Dalam pembuatan film ini, Jayil memperhatikan penokohan karakternya mengingat kasus Miryang sangat sensitif. “Adegan dengan detektif paling bisa menggambarkan karakter-karakter tersebut,” ujarnya.
Pada adegan bersama detektif di kantor polisi, orangtua korban dipertemukan dengan orangtua pelaku untuk berdamai. Adegan ini secara sempurna menunjukkan cara pandang korban dan pelaku, sekaligus memotret adanya relasi kuasa antara keduanya.
Untuk membuat ceritanya masuk akal, Jayil juga menampilkan adanya konflik antara orangtua Jina sendiri, meski akhirnya mereka tetap satu suara: menuntut investigasi ulang.
Relevan dengan kenyataan
Kasus kekerasan seksual dimana-mana rupanya sama saja. Kesulitan mengakses keadilan lewat jalur hukum, kesulitan mendapat bukti, institusi masih melindungi pelaku, sampai rasa lelah berhadapan dengan pelaku dan keluarganya. Semua itu tergambar dalam film “Georgia.”
Dalam kasus Miryang, sekolah sebagai institusi pendidikan mendapatkan kritik besar karena dianggap tidak membantu jalannya penyelidikan. Lebih dari itu, sekolah memiliki kelalaian besar jika tidak mulai membekali siswanya dengan pengetahuan mengenai kesetaraan jender yang memadai.
Film ini juga relevan dengan apa yang terjadi di Indonesia. Kita tengah dibombardir dengan kasus-kasus kekerasan seksual, diantaranya menimpa almarhumah Novia Widyasari.
Jayil ungkap rasa prihatin atas kasus Novia
Kasus Novia Widyasari tak luput dari perhatian Jayil Pak. Melalui catatan yang ia tulis di kotak deskripsi film Georgia, ia turut menyampaikan keprihatinannya atas kasus di Mojokerto tersebut. “Kami juga sangat sedih mendengar kasus serupa (seperti yang ada di film kami) baru-baru ini terjadi di Kabupaten Mojokerto. Perhatian dan doa tulus kami untuk orang-orang terkasih korban karena kami diingatkan bahwa perjuangan untuk keadilan dan reformasi hukum adalah perjuangan yang berat di mana pun Anda berada di dunia,” tulisnya.
Sudut pandang orangtua korban
Film “Georgia” mengacu pada sudut pandang orangtua Jina, korban pemerkosaan yang dilecehkan oleh 18 orang pelajar. Ayah dan ibunya mengalami kesulitan ekonomi, dan ibu Jina mengalami stroke yang membuatnya tak bisa mengurus diri sendiri. Bersiaplah menangis menyaksikan keluguan dan ketulusan perjuangan mereka demi menuntut keadilan atas kematian anaknya.
Para pemeran veteran
Pemeran utama film ini, Lee Yang-hee dan Lee Chae-kyung sudah dikenal luas sejak lama. Yang-hee tampil dalam film dan serial drama, diantaranya “Kingdom” (2019) dan “Delayed Justice” (2020).
Sementara Chae-kyung tampil di banyak drama, seperti “She was Pretty” (2015), “Guardian: The Great and Lonely God” (2016), serta “Her Private Life” (2019). Aktris Yoon Hyun-gil juga memeriahkan film ini dengan kemunculannya sebagai orangtua pelaku pemerkosaan.