56 Orang Tewas Saat Pemakaman Soleimani
Berita Baru, Internasional – Sebanyak 56 orang pelayat tewas dan 200 lainnya cedera akibat berdesak-desakan saat prosesi pemakaman jenderal Qassem Soleimani.
Dilansir dari Time, Rabu (8/1), ribuan orang memadati jalanan di Kirnan, kota kelahiran sang pengawal revolusi Jenderal Qassem Soleimani saat prosesi pemakaman akan berlangsung.
Video daring memperlihatkan orang-orang yang berbaring tak bernyawa, wajah mereka ditutupi pakaian.
“Sayangnya karena penyerbuan itu, beberapa rekan kami telah terluka dan beberapa telah tewas selama prosesi pemakaman,” kata Koulivand.
Pemakaman Soleimani kemudian ditunda, dengan alasan keamanan. Kerumunan ratusan ribu pelayat yang berkumpul menjadi alasan utama penundaan, karena pihak berwenang mengkhawatirkan terjadi sesuatu.
Sementara prosesi yang dilaksanakan di Teheran pada hari Senin telah menarik lebih dari 1 juta orang di ibukota Iran, memadati jalan-jalan utama Teheran.
Kerumunan massa seperti itu terbukti berbahaya. Penyerbuan kecil pernah menghantam pemakaman Ayatollah Ruhollah Khomeini tahun 1989, menewaskan delapan orang dan melukai ratusan orang lainnya.
Kematian Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak pada hari Jumat telah memicu panggilan balas dendam Iran terhadap Amerika. Hal ini secara drastis meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
Pemerintah AS memperingatkan kapal-kapal tentang ancaman tak terduga dari Iran di seluruh kawasan perairan, terutaman di rute penting untuk pasokan energi global.
Sementara itu, Angkatan Udara AS meluncurkan latihan dengan 52 jet tempur di Utah, hanya beberapa hari setelah Presiden Donald Trump mengancam akan menyerang 52 lokasi di Iran.
Sebelumnya pada hari itu, Hossein Salami, pemimpin baru Garda Revolusi Iran, berikrar akan melakukan balasan atas kematian Soleimani saat ribuan pelayat berkumpul dalam prosesi pemakaman di Kernan.
“Kami memberi tahu musuh-musuh kami bahwa kami akan membalas, tetapi jika mereka mengambil tindakan lain, kami akan membakar tempat-tempat yang mereka sukai dan bersemangat,” kata Salami.