Xi Jinping Serukan Penerapan Teori Deng Xiaoping untuk Kemajuan Sosialisme China
Berita Baru, Beijing – Presiden China Xi Jinping memuji “kontribusi luar biasa” dari mendiang pemimpin Deng Xiaoping dan menyerukan untuk memajukan sosialisme dengan karakteristik China yang dicetuskan oleh Deng, saat negara itu memperingati 120 tahun kelahiran Deng, dilansir dari laman Xinhua News pada Jum’at (23/8/2024).
Berpidato dalam sebuah pertemuan yang digelar untuk memperingati kelahiran Deng Xiaoping, Xi, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) sekaligus Ketua Komisi Militer Sentral China, menyampaikan bahwa negara itu harus terus mempelajari dan menerapkan Teori Deng Xiaoping secara menyeluruh.
“Deng memberikan kontribusi yang luar biasa kepada Partai, rakyat, negara, bangsa, dan dunia,” ujar Xi, sembari menambahkan bahwa pencapaian Deng telah terabadikan dalam sejarah dan akan selalu menginspirasi generasi masa depan. Deng menjadi inti dari kepemimpinan kolektif sentral Partai generasi kedua, arsitek utama dari reformasi dan keterbukaan sosialis China, dan modernisasi China, serta pelopor sosialisme dengan karakteristik China, papar Xi, seraya menambahkan bahwa Deng juga merupakan internasionalis ulung yang menyumbangkan kontribusi besar bagi perdamaian dan pembangunan dunia.
“Kamerad Deng Xiaoping telah menjalani kehidupan yang gemilang, penuh perjuangan, dan luar biasa,” tutur Xi. Xi menyatakan bahwa, setelah Revolusi Kebudayaan, gejolak selama satu dekade yang berakhir pada 1976, Deng telah memimpin Partai dan rakyat untuk mencapai transformasi bersejarah China.
Deng mendorong China untuk mencapai terobosan baru dalam mengadaptasikan Marxisme ke dalam konteks China, merintis landasan baru dalam modernisasi sosialis, dan menetapkan jalur yang tepat bagi reunifikasi negara sepenuhnya, imbuh Xi. Pencapaian historis Deng merupakan hal yang komprehensif dan inovatif, dengan dampak yang mendalam dan abadi bagi China maupun dunia, kata Xi. “Kita akan selamanya mengenang pencapaian historisnya yang luar biasa dan selamanya menghormati sikap revolusionernya yang mulia,” lanjut Xi.
Warisan intelektual terpenting yang ditinggalkan oleh Deng adalah Teori Deng Xiaoping, ujar Xi, sembari menyerukan untuk mempelajari dan menerapkan teori itu secara menyeluruh guna mengatasi permasalahan di dunia nyata.
“Cara terbaik untuk menghormati Deng adalah dengan terus memajukan perjuangan sosialisme dengan karakteristik China yang telah dia gagas,” tutur Xi. Xi menyerukan untuk makin memperdalam reformasi secara komprehensif agar dapat terus menciptakan momentum yang kuat dan perlindungan institusional bagi modernisasi China.
Dia mendesak agar bergerak lebih cepat untuk membangun ekonomi yang modern, berupaya mencapai kemandirian yang lebih besar di sektor ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengembangkan budaya sosialis yang maju. Xi juga mendesak berbagai upaya untuk mencapai kemajuan yang lebih nyata dan substantif dalam mendorong kemakmuran bersama bagi semua orang.
Pewujudan reunifikasi penuh China telah lama menjadi aspirasi Mao Zedong, Deng Xiaoping, dan anggota-anggota generasi revolusioner yang lebih tua lainnya, kata Xi. Dia menyerukan upaya tegas untuk mendorong pengembangan hubungan yang damai di seluruh Selat Taiwan, dan menuntut penolakan kuat terhadap “kemerdekaan Taiwan” guna melindungi kedaulatan dan integritas teritorial China.
Dengan menekankan bahwa China selalu menjadi kekuatan setia bagi terwujudnya perdamaian dunia, Xi menyerukan upaya tiada henti untuk memperkukuh perdamaian, pembangunan, kerja sama, dan manfaat bersama. Xi menuturkan China akan memegang peran aktif dalam reformasi dan pengembangan sistem tata kelola global, serta menciptakan peluang baru bagi dunia dengan kemajuan baru dalam modernisasi China.
Para pemimpin senior, termasuk Zhao Leji, Wang Huning, Ding Xuexiang, Li Xi, dan Han Zheng, turut menghadiri pertemuan itu, yang diatur oleh Cai Qi. Zhao, Wang, Ding, Li, dan Cai merupakan anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral CPC. Sementara, Han menjabat sebagai wakil presiden China.