Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Demonstran Geruduk Komplek Kedutaan AS di Baghdad
(Foto : BBC)

Demonstran Geruduk Komplek Kedutaan AS di Baghdad



Berita Baru, Internasional – Ratusan pengunjuk rasa menyerbu kompleks kedutaan AS di Baghdad. Hal itu terjadi setelah AS melakukan serangan udara kepada milisi Iraq yang didukung oleh Iran.  

Pasukan AS menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Para pengunjuk rasa berhasil menembus dinding luar kompleks kedutaan di area Zona Hijau ibu kota yang dijaga ketat.

Dilansir dari BBC, Selasa (31/12) sebanyak 25 pemrotes tewas ketika AS membom pangkalan Kataib Hezbollah di Irak dan Suriah pada hari Minggu (29/12).

AS menyalahkan milisi atas serangan roket ke pangkalan militer Irak di Kirkuk pada hari Jumat yang menewaskan seorang kontraktor sipil Amerika.

Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi mengatakan serangan udara telah melanggar kedaulatan negara dan membuatnya  harus meninjau kembali hubungan dengan AS.

Komandan Kataib Hezbollah, Abu Mahdi al-Muhandis memperingatkan bahwa tanggapan milisi “akan sangat keras terhadap pasukan Amerika di Irak”.

Aksi protes dilaksanakan pada hari Selasa (31/12), setelah pemakaman yang diadakan di ibukota atas meninggalnya pejuang milisi yang tewas.

Ribuan pelayat termasuk beberapa pemimpin senior paramiliter dan milisi yang didukung Iran  berbaris menuju Zona Hijau, tempat kantor pemerintah Irak dan kedutaan asing berada.

Mereka diizinkan oleh pasukan keamanan Irak untuk memasuki zona itu dan berkumpul di sebuah jalan di luar kompleks kedutaan besar AS di Baghdad.

Para pemrotes melambaikan Kataib Hizbullah dan bendera-bendera milisi lainnya sambil meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika.

Mereka juga melemparkan batu ke gerbang utama kompleks, merobohkan kamera keamanan, menyerang pos-pos penjaga yang kosong, dan memulai beberapa tembakan.

Situasi semakin memanas ketika dinding kompleks kedutaan rusak. Laporan dari The Associated Press menyebut gerbang pintu masuk kompleks itu hancur karena ratusan orang mendorongnya.