Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Wakil Presiden AS Mike Pence
Wakil Presiden AS Mike Pence, (Foto: Reuters).

Wakil Presiden Mike Pence Menjadi Kepala Satgas Virus Corona AS



Berita Baru, Internasional – Dalam siaran pers hari Rabu (26/2) di hadapan publik Amerika Serikat (AS), Presiden AS Donald Trump mengumumkan Washington akan “membeli apapun yang diperlukan” untuk memerangi kemungkinan penyebaran epidemi COVID-19 di AS.

Trump mengungkapkan bahwa pemerintah akan mulai dengan memberikan dana 2,5 miliar dollar ke berbagai program yang memerangi COVID-19 sembari menegaskan bahwa Washington “sangat, sangat siap” untuk menghadapi epidemi COVID-19.

Wakil Presiden AS Mike Pence menjelaskan bahwa ia telah ditunjuk sebagai kepala satgas yang mengawasi berbagai kelompok dan akan memastikan mereka memiliki sumber daya yang diperlukan. Dia juga menegaskan bahwa Trump mengambil “langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya” terkait epidemi COVID-19 sejak Washington diberitahu tentang keberadaannya di AS.

Alex Azar selaku Sekretaris Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan (Health and Human Services Secretary) berpendapat bahwa tanggapan awal dan tegas dari Trump terhadap virus corona “berhasil membeli waktu yang sangat berharga bagi kita.”

Azar menjelaskan bahwa Gedung Putih telah mengeluarkan permintaan 5 prioritas kepada Kongres, yaitu 1) menyerukan perluasan jaringan pengawasan pemerintah; 2) mendukung pemerintah daerah’ 3) mengembangkan terapi; 4) meneliti vaksin; dan 5) membuatan masker.

Anne Schuchat selaku Wakil Direktur Utama CDC menyarankan individu untuk menutupi batuk mereka, tinggal di rumah jika mereka sakit dan mencuci tangan. Petugas kesehatan mengingatkan bahwa banyak tindakan pencegahan yang bisa dilakukan agar terhindar dari COVID-19.

Kritikan dari Kongres Demokrat

Nancy Pelosi selaku Ketua DPR (D-CA) mengecam Trump pada hari Rabu (26/2) dengan mengatakan tindakan presiden AS itu ‘terlambat” dan “anemia.” Ia juga menegaskan bahwa perlu untuk memiliki petugas kesehatan di tempat dan memiliki “sumber daya yang memadai” yang siap berangkat jika virus corona terus menyebar di AS.

Sebelumnya pada hari itu, Chuck Schumer selaku Pemimpin Minoritas Senat (D-NY) mengeluarkan proposal yang ingin menyalurkan dana sekitar 8,5 miliar dollar ke dalam sejumlah upaya terkait yang berusaha memerangi COVID-19. Terkait hal itu, Presiden AS menanggapi dalam konferensi pers hari Rabu (26/2) bahwa 2,5 miliar dolaar sudah cukup untuk saat ini.

Pakar Patologi Menimbang

US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengumumkan pada hari Rabu (26/2) bahwa total 59 orang di AS telah didiagnosis terinfeksi virus corona. Dari kasus-kasus yang dikonfirmasi, 12 diidentifikasi sebagai “travel-related,” 2 orang tertular penyakit dari kontak langsung orang-ke-orang dan tiga lainnya dipulangkan dari Wuhan, Cina – pusat COVID-19. Sebanyak 42 warga yang terinfeksi yang tersisa adalah penumpang di atas kapal pesiar Diamond Princess dipulangkan ke AS.

Menurut National Institutes of Health (NIH), seorang penumpang kapal Diamond Princess yang dipulangkan akan menjadi peserta uji coba pertama dalam perawatan eksperimental di pusat penelitian khusus virus corona.

Anthony Fauci selaku direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases di NIH, menjelaskan selama konferensi pers 26 Februari bahwa perlu waktu antara satu tahun hingga satu setengah tahun untuk mengembangkan vaksin.

Sebelumnya, Trump telah mengatakan dalam cuitannya pada hari Senin bahwa ancaman virus corona “sangat terkendali” yang juga menjelaskan terkait penurunan pasar saham AS pada 24 Februari.

Obama, Trump dan Bloomberg

Selain pasar saham anjlok selama tiga hari berturut-turut, CDC telah memperingatkan bahwa pihaknya memperkirakan COVID-19 akan menyebar di AS.

Wall Street Journal melaporkan dengan mengutip Nancy Messonnier selaku Direktur Pusat Nasional Imunisasi dan Penyakit Pernafasan CDC bahwa mereka berharap mereka akan melihat bagaimana penyebaran virus corona di AS. Nancy menambahkan, “Ini lebih merupakan pertanyaan kapan.”

Ketika wartawan mengemukakan komentar CDC selama konferensi pers pada hari Rabu, Trump membalas dengan mengatakan ia tidak percaya bahwa virus corona tidak dapat dihindari dan akan menyebar di negara itu.

Seperti halnya Trump yang sangat kritis terhadap mantan Presiden AS Barack Obama dalam penanganan epidemi virus Ebola di Afrika Barat, kini Trump juga menerima perlakuan serupa dari kandidat presiden Partai Demokrat Mike Bloomberg pada hari Rabu. Mike Bloomberg juga memberikan pukulan keras pada presiden AS atas kesiapan pemerintahannya dalam menanggapi dan menangani epidemi COVID-19 di AS.


PenerjemahIpung
SumberSputnik News