Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Wadon Wadas Tuntut Keadilan di Depan Istana Presiden

Wadon Wadas Tuntut Keadilan di Depan Istana Presiden



Berita Baru, Jakarta – Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah, tetap konsisten dan tegas menolak hadirnya penambangan batuan andesit untuk bahan pembangunan Bendungan Bener.

Pada hari ini, Kamis 25 Agustus 2022, Warga Wadas kembali menyuarakan penolakan rencana tambang di depan Istana Negara RI, Jakarta.

Suara penolakan ini disampaikan perwakilan Wadon Wadas dan Solidaritas Perempuan yang bergabung dalam aksi diam Kamisan di depan Istana Negara, Jakarta, yang sudah rutin digelar selama puluhan tahun.

Dalam aksi yang dipimpin langsung oleh orang tua Wawan yang hilang pada kerusuhan Mei 98, yaitu Ibu Sumarsih, Wadon Wadas menyuarakan tuntutan keadilan Warga Wadas Melawan hadirnya tambang.

“Aksi Kamisan ini menjadi sangat istimewa bagi perwakilan Wadon Wadas yang hadir menyuarakan tuntutan keadilan Warga Wadas Melawan. Melalui bentangan poster mereka menuliskan #wadasmelawan, wadas ora didol, wadas ditambang perempuan tumbang, cabut IPL dan batalkan tambang,” tulis Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa) dalam akun Instagram resminya, @wadas_melawan.

Dalam keteranganya, Gempadewa menyebut, Ibu Sumarsih menyambut Wadon Wadas dengan penuh gembira dan semangat. 

Massa aksi pun diajak untuk meneriakkan ‘Warga Wadas!’ yang kemudian disahut massa aksi lainnya dengan teriakan ‘Melawan!’

“Ibu Sumarsih pun membuka aksi Kamisan kali ini dengan tuntutan keadilan untuk Warga Wadas kepada pemerintah RI atas tindakan represif yang dilakukan oleh negara,” urainya.

Lebih lanjut Gempadewa menyampaikan, gelora perlawanan Warga Wadas Melawan pun mewarnai sepanjang orasi Kamisan Ibu Sumarsih. 

“Beliau hadir menambah energi perlawanan bagi Wadon Wadas dan semua Warga Wadas yang tengah menuntut IPL dicabut serta dibatalkannya rencana pertambangan di Wadas,” jelasnya.

“Ibu Sumarsih saja melawan, masa kamu enggak!? Melawan lah! Edan po ra melawan!” pungkas Gempadewa.