Visioning Indonesia, Buku Politik Kesejahteraan ala Gus Muhaimin
Berita Baru, Jakarta – Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus Muhaimin meluncurkan buku ‘Visioning Indonesia: Arah Kebijakan dan Peta Jalan Kesejahteraan’ di The Dome Senayan Park, Jakarta, Rabu (7/9).
Hadir dalam peluncuran buku Visioning Indonesia, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menpora RI Zainuddin Amali, Menaker RI Ida Fauziyah, Mendes RI Abdul Halim Iskandar, Wakil Ketua DPR Rahmat Gobel, sejumlah anggota DPR RI dan perwakilan duta besar di Indonesia.
“Ini serial buku saya tentang politik kesejahteraan. Buku ini serial yang kedua yang Insya Allah, ada serial yang ketiga dan keempat,” ujar Gus Muhaimin dalam konferensi pers, Rabu (7/9).
Peluncuran buku Visioning Indonesia menghadirkan beberapa narasumber yang disebutnya akan mengelaborasi sekaligus memperkaya khazanah tujuan kesejahteraan. Tujuan yang ditekankan dia harus terus didengungkan.
“Agar kesenjangan antara cita-cita keadilan sosial yang normatif, tingkat kesejahteraan ini tidak senjang dengan apa yang menjadi realitas. Hari ini kita masih punya banyak pekerjaan,” tutur Gus Muhaimin.
Beberapa narasumber yang dihadirkan untuk membedah sekaligus mengelaborasi khazanah tujuan kesejahteraan.
Antara lain, pengamat konstitusi Yudi Latif, Dubes Lebanon Hajriyanto Y Thohari, pengamat politik Rocky Gerung, presenter yang juga aktivis Najwa Shihab dan ekonom Faisal Basri.
Disampaikan Gus Muhaimin, persoalan kesejahteraan bukan salah siapa-siapa. Sebab yang salah adalah realitas sehingga dalam pelaksanaannya melaksanakan tujuan kesejahteraan diperlukan konsistensi.
“Kalau bahasa saya, istiqomah, misalnya negara harus menjadi pelindung kekuataan pasar, dari kekuatan masyarakat dari pasar, Negara juga harus menjadi pemberdaya masyarakat menghadapi pasar,” ucapnya.
Beberapa di antaranya menyangkut tata kelola juga harus dirombak agar Indonesia menjadi negara yang maju.
“Karena itu saya ingin pengkayaan melalui launching hari ini bisa menjadi inspirasi semuanya-lah. Terutama saya sebagai politisi, anak buah saya di kabinet dan di legislatif,” bebernya.
Dia menyatakan, buku ini merupakan bagian dari politik kesejahteraan yang diusung menyambut Pemilihan Umum alias Pemilu tahun 2024.
Gagasan besar dirinya dalam buku Visi Indonesia sengaja diusung untuk menjadi politik kebijakan. Dasarnya adalah Pasal 33 UUD 1945, di mana rakyat harus mempunyai aset, dimana rakyat harus mendapatkan modal dalam berproduksi.
“Iya, ini salah dari rangkaian politik kesejahteraan yang memang saya usung bener. Bisa jadi salah satunya,” terang Gus Muhaimin.