Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Uskup Gereja Ortodoks Ukraina Merasa Terancam oleh OCU Non-Kanon

Uskup Gereja Ortodoks Ukraina Merasa Terancam oleh OCU Non-Kanon



Berita Baru, Internasional – Uskup luar negara bagian Gedeon (Kharin) dari Makarov mengatakan bahwa para uskup Gereja Ortodoks Ukraina (UOC) merasa terancam oleh para pendukung Gereja Ortodoks Ukraina (OCU) non-kanonik di tengah perintah dari otoritas Ukraina untuk meninggalkan Kiev-Pechersk Lavra.

“Semua teman dan kenalan saya yang saya ajak bicara merasa terancam karena gereja diambil dari mereka. Mereka mengambilnya dengan sia-sia. Tidak akan ada jemaat yang pergi ke sana, mereka bahkan tidak memiliki umat paroki,” katanya dalam sebuah wawancara.

“Bukan hanya berusaha mengusir UOC kanonik dari Kiev-Pechersk Lavra pihak berwenang Ukraina memindahkan Lavra ke OCU skismatis,” tambah uskup.

Seperti dilansir dari Sputnik News, ketegangan antara pemerintah Ukraina dan UOC meningkat setelah Rusia meluncurkan operasi militer khususnya di Ukraina pada Februari 2022.

Para biksu UOC diperintahkan untuk meninggalkan Kiev-Pechersk Lavra, yurisdiksi yang dibagi antara Cagar Budaya dan Sejarah Kiev-Pechersk Nasional, organisasi budaya Ukraina, dan UOC, karena diduga melanggar persyaratan sewa.

Menteri Kebudayaan Ukraina, Oleksandr Tkachenko, kemudian mengatakan bahwa para biarawan dapat tinggal di Lavra jika mereka bergabung dengan OCU. Para biksu Lavra mengecam perintah penggusuran sepihak itu sebagai tindakan ilegal karena tidak didukung oleh keputusan pengadilan.

Pada bulan April, Tkachenko mengatakan bahwa Kementerian Kebudayaan Ukraina telah membentuk komisi untuk menyelidiki penggunaan properti negara yang berkaitan dengan Kiev-Pechersk Lavra.