Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Usir Kapal Pengeruk Pasir, Nelayan-Aktivis Justru Ditangkap
Foto: JP

Usir Kapal Pengeruk Pasir, Nelayan-Aktivis Justru Ditangkap



Berita Baru, Jakarta — Direktorat Polairud Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali melakukan penangkapan. Kali ini kepada nelayan asal Pulau Kodingareng, Kecamatan Sakarrang, Makassar.

DIkeathui, ada sebelas orang yang ditangkap ketika melakukan aksi unjuk rasa menolak penambangan pasir laut oleh PT. Boskalis di Pulau Kodingareng, Sabtu (12/9).

Dilansir dari Suara Sulse, Kadiv Tanah dan Lingkungan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar Edy Kurniawan menyatakn, penangkapan berawal saat kapal Boskalis melakukan aktivitas tambang pasir di lokasi tangkap ikan nelayan Kodingareng, pukul 06.00 WITA.

Melihat aktivitas tambang tersebut, nelayan kemudian melakukan aksi penghadangan dengan membawa 45 lepa-lepa dan 3 Jolloro dari Pulau Kodingareng pukul 07.30 WITA. Mereka tiba di lokasi pada pukul 08.33 WITA.

Tujuan penghadangan itu tidak lain adalah mengusir kapal Boskalis dari lokasi tangkap ikan nelayan yang mengeruk pasir.

“Aksi penghadangan berlangsung sampai pukul 08.50 Wita, kapal Boskalis meninggalkan lokasi penambangan pasir dan diikuti para massa aksi,” kata Edy kepada Suara.com saat dikonfirmasi, Sabtu (12/9) siang.

Dari situlah kemudian, terang Edy, tiba-tiba sekoci milik Direktorat Polairud Polda Sulsel menghampiri massa aksi pukul 09.53 WITA.

Saat itu, polisi menghadang dan merusak Jolloro milik nelayan serta menangkap tujuh massa aksi, yakni Andi, Baco, Mansur (UPPM), Asrul, Hendra (UKPM), Reihan (UPPM) dan Nawir.

Bahkan, parahnya, Polairud Polda Sulsel kembali menyasar di sekitar lokasi. Mereka merusak dua unit lepa-lepa milik nelayan dan menangkap tiga nelayan, yakni Rijal, Takim, Natsir dan satu aktivis lingkungan (FMN Makassar), Ramma.

“Ada 11 orang yang ditangkap dibawa langsung ke kantor Polairud Makassar,” terangnya.

Direktur Direktorat Polairud Polda Sulsel Kombes Pol Heri Wiyanto yang dikonfirmasi terpisah membenarkan peristiwa penangkapan itu.

Dia berkata bahwa penangkapan terjadi dikarenakan massa aksi melempari bom molotov dan memotong kabel kapal Boskalis yang menambang pasir.

“Iya, tapi kita belum tahu nama-nama dan sebagainya. Anggota masih di lapangan. Dia melempari molotov kapal sama memotong kabel kapal yang menambang,” bebernya.