Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Perbatasan Uni Eropa
© REUTERS/Albert Gea

Uni Eropa Buka Perbatasan, Berikut Syarat Masuk



Berita Baru, Internasional – Sejak tanggal 16 Maret 2020, Uni Eropa (UE) menutup perbatasan untuk pergi atau masuk ke negara-negara yang bukan anggota UE karena pandemi virus korona sedang berlangsung.

Dalam upaya membantu menyelamatkan industri pariwisata di UE, pada tanggal 11 Juni, Komisi Eropa membuat rekomendasi dan kriteria mencabut aturan penutupan perbatasan secara bertahap hingga 30 Juni.

Lalu pada hari Selasa (30/6) Dewan Eropa mengumumkan bahwa mereka akan kembali membuka perbatasannya secara bertahap untuk 14 negara di luar UE mulai 1 Juli 2020 dengan beberapa syarat dan kriteria.

“Hari ini Dewan mengadopsi rekomendasi pada pencabutan bertahap pembatasan sementara pada perjalanan tidak penting ke UE. Pembatasan perjalanan harus dicabut untuk negara-negara yang tercantum dalam rekomendasi, dengan daftar ini sedang ditinjau dan, sebagaimana halnya, diperbarui setiap dua minggu,” tulis pernyataan UE.

Selanjutnya, UE menyatakan bahwa negara-negara yang kembali diperbolehkan mengunjungi UE itu disetujui berdasarkan kriteria-kriteria kumulatif situasi epidemiologis dan tindakan pengendalian suatu negara.

Apa yang dimaksud dengan situasi epidemiologis?

Ada 3 kriteria suatu negara dimasukkan dalam daftar berdasarkan situasi epidemiolis, yaitu:

  1. Jumlah kasus COVID-19 baru selama 14 hari terakhir dan per 100.000 penduduk yang mendekati atau di bawah rata-rata UE;
  2. Naik turunnya kasus baru selama periode ini dibandingkan dengan 14 hari sebelumnya; dan
  3. Respons keseluruhan terhadap COVID-19 dengan mempertimbangkan informasi yang tersedia, termasuk pada aspek-aspek seperti pengujian, pengawasan, pelacakan kontak, penahanan, perawatan dan pelaporan, serta keandalan informasi dan, jika perlu, skor total rata-rata untuk Kesehatan Internasional Peraturan (IHR).

Negara mana saja yang masuk daftar?

Secara total ada 15 negara yang dianggap ‘aman’ oleh Dewan Eropa, yaitu: Algeria, Australia, Kanada, Georgia, Jepang, Montenegro, Morocco, Selandia Baru, Rwanda, Serbia, Korea Selatan, Thailand, Tunisia, Uruguay dan China.

Khusus untuk China, memang masuk dalam daftar. Namun hal itu tergantung perjanjian timbal balik di mana pemerintah China harus mengizinkan warga UE ke China.

Mengapa ada beberapa negara dikecualikan?

Amerika Serikat merupakan salah negara yang dikecualikan, meskipun 15 juta warga Amerika Serikat mengunjungi Eropa setiap tahun.

Selain AS, Brasil, Rusia dan India juga dikecualikan karena mempunyai jumlah kasus dan kematian yang tinggi.

Apakah ada pengecualian?

Dewan Eropa memberikan pengecualian bagi negara-negara yang masih memberlakukan pembatasan perjalanan, yaitu:

  1. Warga negara UE dan anggota keluarga mereka;
  2. penduduk Uni Eropa jangka panjang dan anggota keluarga mereka; dan
  3. pelancong dengan fungsi atau kebutuhan penting.

Ketiga kategori itu dibebaskan melakukan perjalanan di UE.

Selain itu, sebagai mana dengan keputusan pasca-Bresxit, Inggris akan diperlakukan sebagai bagian dari UE hingga akhir tahun, atau hingga periode transisi berakhir.

Swiss, Islandia, Liechtenstein dan Norwegia juga dibebaskan dari pembatasan.

Lalu Warga dari negara mikro Andorra, Monako, San Marino, dan Vatikan juga diberikan izin untuk melakukan perjalanan bebas di UE.

Bagaimana aturan ditetapkan?

Aturan pencabutan ini pada dasarnya bersifat fleksibel, yang berarti setiap negara anggota UE diizinkan untuk memutuskan bagaimana mereka mengontrol perbatasan mereka.

Dilansir dari Sputnik, Yunani telah mewajibkan pelancong dari Perancis, Italia, Belanda, dan Spanyol dengan syarat mau melakukan tes COVID-19 pada saat kedatangan mereka. Mereka yang dinyatakan positif akan diminta untuk melakukan isolasi.

Lalu Irlandia sudah membolehkan pelancong datang namun harus dikarantina selama 14 hari dan harus mengisi formulir yang menyatakan di mana mereka akan melakukan isolasi mandiri.

Inggris juga sudah membolehkan pengunjung datang namun dengan syarat harus mengisolasi diri selama 14 hari setelah kedatangan, meskipun warga Inggris dibiarkan bebas berpergian ke negara-negara UE.

Sementara itu, Republik Ceko melarang pengunjung dari Portugal dan Spanyol memasuki negara itu.