Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

UEA dan Israel
Ekor pesawat Boeing 737-958 milik maskapai El Al Israel di landasan di Bandara Ben Gurion Israel di Lod, timur Tel Aviv, 3 Agustus 2020. Foto: Jack Guez/AFP.

UEA dan Israel Mulai Proyek Penerbangan Langsung, Melewati Wilayah Udara Arab Saudi



Berita Baru, Internasional – Pada hari Minggu (16/8), Seorang pengusaha dari Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan bahwa saat ini dia sedang dalam pembicaraan dengan maskapai penerbangan terbesar ketiga Israel untuk membangun penerbangan langsung antara Israel dan UEA.

Pengusaha itu adalah Khalaf Ahmad al-Habtoor, salah satu dari 10 orang terkaya di Dubai dan CEO Israir Uri Sirkishas.

Ahmad al-Habtoor menyebut kesepakatan normalisasi dengan Israel sebagai peluang bagi wisatawan dan pengusaha.

“Saya punya banyak teman dari Israel,” katanya kepada Channel 13 pada hari Minggu dilansir dari Jerussalem Post.

“Saya bertemu mereka di Budapest, dan kami membahas bisnis bersama. Ini adalah keputusan yang bagus dari para pemimpin Israel dan para pemimpin UEA. Saya dapat mengatakan bahwa mereka benar-benar melakukan sesuatu yang hebat. Ini adalah kesempatan bagi pebisnis dan turis Israel yang ingin berkunjung karena kami memiliki variasi. Ini adalah negara yang sangat kaya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ahmad al-Habtoor mengatakan perusahaannya telah memulai diskusi awal dengan Israir Uri Sirkishas tentang penerbangan komersial dan penerbangan charter untuk wisatawan.

“Tim saya sedang melakukan negosiasi, dan saya berharap kita akan mencapai kesepakatan yang baik untuk kedua belah pihak, untuk masyarakat Israel dan masyarakat Emirat,” terangnya.

Ahmad al-Habtoor menambahkan bahwa normalisasi hubungan UAE-Israel juga merupakan peluang bagi pengusaha di Palestina.

“Saya tahu orang Palestina pada masa Yasser Arafat menginginkan perdamaian. Tapi terkadang ada, saya menyebutnya, drama teater. Dan sayangnya ini teater pecundang. Saya bisa janjikan lebih dari 70% dari mereka ingin bekerja. Saya percaya bahwa ada banyak orang Palestina atau Arab-Palestina di Israel yang sangat kaya dan memiliki properti, bisnis, dan mereka melakukan pekerjaan yang hebat. Ini adalah kesempatan kerja bagi mereka,” kata Ahmad al-Habtoor.

Tidak mungkin ekstremis Muslim akan mencoba dan mempengaruhi kesepakatan itu, kata Habtoor, karena mereka sudah tidak dalam posisi berkuasa. Mereka lemah dan gagal.

“Langkah yang diambil sangat besar dan benar-benar akan membawa perubahan yang signifikan antara kedua negara kita, dan segera akan ada lebih banyak negara yang bertindak seperti kita,” imbuhnya.

Sementara itu, terkait hubungan diplomasi UEA-Israel, Kementerian Luar Negeri UEA mengonfirmasi bahwa mereka memiliki staf di lapangan yang mencari situs di Abu Dhabi untuk Kedutaan Besar Israel.

Pada gilirannya, menurut Middle East Monitor, pada hari Senin (17/8) Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa Israel sedang mempersiapkan penerbangan langsung, melalui Arab Saudi, ke UEA sebagai bagian dari kesepakatan normalisasi.

“Kami saat ini sedang berupaya mengaktifkan penerbangan langsung, melalui Arab Saudi, antara Tel Aviv dan Dubai dan Abu Dhabi,” kata Netanyahu kepada wartawan.

Netanyahu juga memperkirakan lama waktu penerbangan itu sekitar tiga jam, seperti ke Roma.

Abu Dhabi mengatakan kesepakatan itu adalah upaya untuk mencegah rencana aneksasi Tel Aviv atas Tepi Barat yang diduduki, namun, para penentang percaya upaya normalisasi telah dimulai selama bertahun-tahun karena pejabat Israel telah melakukan kunjungan resmi ke UEA dan menghadiri konferensi di Uni Emirat Arab. negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik atau lainnya dengan Israel.