Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tok! Pemerintah Diskon 10 Persen Biaya PPN Mobil Listrik
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan Launching Kebijakan Bantuan Pemerintah untuk KBLBB, Senin (20/3). (Foto: Tangkap Layar)

Tok! Pemerintah Diskon 10 Persen Biaya PPN Mobil Listrik



Berita Baru, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengumumkan keringanan berupa insentif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) kepada pembeli mobil listrik sebesar 10 persen.

Dengan kebijakan tersebut, konsumen hanya perlu membayar 1 persen dari sebelumnya 11 persen yang ditetapkan pemerintah.

“Mobil listrik akan dapatkan potongan 10 persen biaya PPN, dengan syarat seperti yang sudah ditentukan yakni memiliki tingkat kandungan lokal sebesar 40 persen. Hal itu guna mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers daring, Launching Kebijakan Bantuan Pemerintah untuk KBLBB, Senin (20/3)

Menurut Sri Mulyani, pemerintah juga memberikan keringanan kepada pemilik bus listrik yang sudah memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 20 persen hingga 40 persen.

“Nantinya mendapatkan insentif PPN mencapai 5 persen, dengan begitu pemilik hanya dibebani biaya PPN sebesar 5 persen,” ujar Menkeu.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, untuk kebijakan insentif bantuan pemerintah terhadap kendaraan bus dipastikan pada 1 April mendatang.

Hal itu dikarena TKDN masih belum sampai dengan 40 persen. “Karena bus itu masih banyak yang belum memiliki TKDN 40 persen,” kata Luhut.

Selain itu, dia juga menilai bahwa berbagai proses untuk kegiatan ini masih dalam tahap finalisasi, agar semua berjalan dengan baik dan lancar.

Diungka Luhut, dengan adanya bantuan subsidi dari pemerintah, percepatan yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai akan bisa cepat dicapai.

Hingga saat ini, baru terdaftar dua merek yang memenuhi kriteria pemerintah untuk mendapatkan insentif yakni Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV. Meski begitu, Luhut mengajak semua produsen untuk mau memproduksi kendaraan listrik di Indonesia.

“Sampai hari ini memang baru dua merek saja, tapi kita akan terus mengajak produsen lain ikut,” pungkas Luhut.