Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Takut Terjadi Gempa Susulan, Warga Suriah Tidur di Mobil yang Diparkir

Takut Terjadi Gempa Susulan, Warga Suriah Tidur di Mobil yang Diparkir



Berita Baru, Internasional – Warga Suriah takut tinggal di dalam rumah karena risiko gempa bumi lebih lanjut dan harus tidur di mobil yang diparkir, kata penduduk setempat kepada Sputnik.

Pada Senin pagi, gempa berkekuatan 7,7 melanda Turki tenggara dan Suriah utara. Gempa berkekuatan 7,6 lainnya terjadi beberapa jam kemudian. Korban tewas akibat bencana saat ini mencapai 1.762 orang di Turki dan 590 di Suriah, dengan ribuan lainnya terluka. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat.

“Kami tidur di luar, di dalam mobil,” kata seorang penduduk Aleppo kepada Sputnik.

Dia menambahkan bahwa kota itu rusak parah akibat gempa dan orang-orang takut untuk kembali ke rumah mereka.

“Kami beruntung, rumah kami utuh, meskipun perabotan, barang pecah belah rusak parah, TV jatuh. Kami bisa bermalam (di dalam rumah), tapi kami takut,” katanya sambil menambahkan bahwa penduduk setempat menghabiskan waktu dengan membantu membersihkan puing-puing dan berbicara dengan teman dan kerabat melalui telepon.

Situasi di kota Latakia serupa, kata koresponden tersebut menjelaskan.

“Kota itu sendiri tidak rusak parah, hanya beberapa rumah yang hancur. Kota Baniyas dan Jableh lebih terpengaruh, tetapi, di Latakia, sekarang ada banyak rumor tentang tanggal dan waktu gempa baru, meskipun kami mengerti bahwa para ilmuwan tidak dapat memprediksinya secara akurat,” kata seorang penduduk lokal asal Rusia.

Warga Latakia juga takut untuk kembali ke rumah mereka. Meski hujan deras, mereka bermalam di jalanan, di tenda atau di mobil.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan gempa tersebut adalah yang terkuat yang melanda negaranya dalam lebih dari delapan dekade.

Setelah bencana, Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan Erdogan dan Presiden Suriah Bashar Assad untuk memberikan tawaran bantuan darurat ke kedua negara tersebut.

Selain itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menginstruksikan komandan pasukan Rusia di Suriah untuk membantu otoritas negara menangani konsekuensi dari gempa tersebut.