Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 pada kendaraan peluncurannya dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 25 Maret 2022. Foto: KCNA/Reuters.
Rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 pada kendaraan peluncurannya dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 25 Maret 2022. Foto: KCNA/Reuters.

Tak Mengindahkan Peringatan Korea Utara, AS Tetap Gelar Latihan Militer dengan Korea Selatan dan Jepang



Berita Baru, Washington – Amerika Serikat (AS) tetap gelar latihan militer dengan Korea Selatan dan Jepang dengan melibatkan pembom strategis, sehari setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-15.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan latihan pada hari Minggu (19/2) menunjukkan kemampuan dan kesiapan pertahanan sekutu yang luar biasa.

“[Latihan] memperkuat kemampuan operasi gabungan dan menegaskan komitmen kuat Amerika Serikat untuk pertahanan Semenanjung Korea dan penerapan pencegahan yang diperluas,” kata militer Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

Jepang menerbangkan jet tempur F-15 di atas Laut Jepang dengan pembom B-1 AS dan pesawat tempur F-16, kata kementerian pertahanan Jepang dalam sebuah pernyataan. Ia menyebut lingkungan keamanan “semakin parah” setelah rudal Korea Utara terbaru mendarat di dalam Zona Ekonomi Eksklusifnya.

Rudal balistik jarak jauh mendarat di laut lepas pantai barat Jepang setelah Korea Utara memperingatkan tanggapan yang kuat terhadap latihan militer yang direncanakan oleh Korea Selatan dan AS.

Kantor berita negara KCNA mengatakan Korea Utara melakukan uji tembak Hwasong-15 dari bandara Pyongyang pada hari Sabtu dalam apa yang disebutnya sebagai “latihan peluncuran kejutan ICBM”.

KCNA mengatakan rudal itu terbang 989km (615 mil) dan melakukan perjalanan selama lebih dari satu jam “sebelum secara akurat mengenai area yang telah ditentukan sebelumnya di perairan terbuka Laut Timur Korea” – menggunakan nama Korea Utara untuk Laut Jepang.

Resolusi PBB melarang Korea Utara untuk menguji rudal balistik dari jarak berapa pun, yang – tergantung pada desainnya – juga dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.

Ini akan menjadi tes pertama rudal semacam itu dalam lebih dari sebulan.

Tes itu dikutuk “dalam istilah terkuat” oleh Kelompok Tujuh, kelompok tujuh ekonomi dunia terkemuka.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan para menteri luar negeri G7 di Konferensi Keamanan Munich menyebut serangan itu sebagai “pelanggaran terang-terangan” terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.