Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Seorang anggota tentara militer China meneropong kapal militer fregat Taiwan Lan Yang yang ada di dekatnya. China mengadakan latihan di perairan sekitar Taiwan sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi baru-baru ini. Foto: Lin Jian/Xinhua/AP.
Seorang anggota tentara militer China meneropong kapal militer fregat Taiwan Lan Yang yang ada di dekatnya. China mengadakan latihan di perairan sekitar Taiwan sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi baru-baru ini. Foto: Lin Jian/Xinhua/AP.

Tak Hanya Ingin Mengepung, Think Tank AS Ungkap 4 Tujuan Latihan Militer China di Dekat Taiwan



Berita Baru, Washington – Latihan militer China di enam titik mengelilingi Taiwan ternyata tak hanya ingin mengepung Taiwan. Dalam analisis terbaru, lembaga think tank asal Amerika Serikat (AS) ungkap setidaknya ada 4 tujuan latihan militer China tersebut.

Sebagai salah satu program dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang fokus membahas perkembangan kekuatan China, China Power Project pada Jumat (5/8) kemarin menerbitkan laporan berjudul Tracking the Fourth Taiwan Strait Crisis.

Laporan tersebut ditulis oleh Bonny Lin, Brian Hart, Matthew P. Funaiole, Samantha Lu, Hannah Price, dan Nicholas Kaufman. Dalam laporan tersebut, mereka mengungkap tidak hanya bagaimana pemetaan latihan militer China di enam titik yang mengepun Taiwan. Namun juga menganalisis tujuan utama pengepungan tersebut.

Pernyataan oleh analis militer China telah menjelaskan bahwa PLA memilih lokasi setiap zona latihan untuk tujuan tertentu. Sebagian besar latihan militer itu dilakukan sebagai tanggapan atas semakin memanasnya konflik Taiwan baru-baru ini, dipicu oleh kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada 2-3 Agustus.

Berikut adalah 4 alasan latihan militer China menurut China Power Project:

Pertama, latihan militer itu secara politis bertujuan untuk merusak moral dan dukungan rakyat Taiwan kepada Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Pengepungan tersebut akan berarti hukuman dari China kepada Taiwan, dan selanjutnya rakyat Taiwan kemungkinan akan melakukan protes kepada presiden untuk ‘menjauh’ dari AS.

Kedua, latihan militer itu secara diplomatik bertujuan untuk memberikan sinyal kepada Taiwan dan beberapa sekutu AS di kawasan Laut China Selatan, termasuk Jepang. Pengepungan itu seolah berbicara, “ini yang akan negaramu alami jika bersekutu dengan AS” hingga mengesankan agar negara-negara di sekitar tidak ikut campur.

“Kegiatan PLA (militer China-red) juga dimaksudkan untuk secara luas menghalangi negara-negara mendukung Taiwan dengan menunjukkan seberapa besar keinginan China untuk meningkat,” tulis laporan China Power Project.

Ketiga, dari segi militer, latihan militer China tersebut memungkinkan PLA untuk berlatih bagaimana melakukan berbagai operasi militer yang dapat menjadi bagian dari blokade atau invasi PLA ke pulau itu.

“Ini tidak hanya mencakup kegiatan yang diarahkan ke Taiwan, tetapi juga operasi untuk mencegah potensi intervensi negara ketiga dalam konflik China-Taiwan,” imbuhnya.

Keempat, dalam jangka panjang, China bertujuan untuk menggunakan latihan tersebut untuk membangun status quo baru di Selat Taiwan.

“China secara khusus berusaha untuk menghapus gagasan tentang garis tengah yang membelah selat itu dan bertujuan untuk membatasi operasi PLA di sebelah barat garis tersebut,” imbuhnya.