Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tahun 2021 Ketahanan Pangan Menjadi Sektor Prioritas Pemerintah
Foto: Kemenkeu

Tahun 2021 Ketahanan Pangan Menjadi Sektor Prioritas Pemerintah



Berita Baru, Jakarta — Presiden Jokowi menyatakan keseriusan pemerintah dalam memprioritaskan sektor ketahanan pangan. Bahkan, alokasi anggaran untuk sektor tersebut menjadi sebesar Rp 104,2 triliun.

Dengan itu, kemudian Presiden menyampaikan tiga program utama untuk mencapai ketahanan pangan. Di mana fokus utamanya yakni mendorong produksi komoditas pangan dengan membangun sarana dan prasaran serta dan penggunaan teknologi.

Kedua, revitalisasi sistem pangan nasional. Hal itu akan dilakukan dengan cara memperkuat korporasi petani, nelayan dan distribusi pangan. Sedang yang ketiga yakni pengembangan food estate untuk meningkatkan produktivitas pangan.

Penempatan ketahanan pangan sebagai program prioritas dalam RAPBN 2021 bukan tidak memiliki dasar. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), disebutkan bahwa produk domestik bruto (PDB) di sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi, terutama bagi pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2020.

“PDB pertanian tumbuh 16,24% pada kuartal II 2020 (q to q) dan bahkan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 (yoy), sektor pertanian tetap berkontribusi positif yakni tumbuh 2,19%,” terang Presiden, mengutip data dari BPS.

Perlu diketahui, pada kuartal kedua tahun ini, hanya sektor pertanian yang dinilai masih tumbuh secara positif, sedangkan di sektor lainnya lesu.

Sementara menurut Agung Hendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), tumbuhnya sektor pertanian itu tidak lepas dari kebutuhan dasar manusia.

”Kita bisa menahan untuk tidak beli ini dan itu, tapi tidak bisa jika tidak makan. Artinya bahwa pasar dari sektor pertanian masih akan tetap tumbuh positif,” tuturnya.

Selanjutnya, dia menyebut saat ini  para ahli saat ini sedang gencar mengingatkan pemenuhan nutrisi agar imun tubuh meningkat menghadapi virus yang sedang berkeliaran.

“Kita tidak tahu kapan (pandemi) berakhir, makanya koordinasi dengan berbagai pihak terkait terus kita kerjakan dalam pemenuhan kebutuhan pangan secara lebih mandiri,” tutupnya.